Monday 11 February 2013

Maketor

Posted by Sosiana Dwi On 10:21 pm
Ada beberapa hal yang bisa ditemukan di Arsitektur namun tidak bisa ditemukan di jurusan lain, begitu pula ada yang jurusan lain rasakan namun calon-calon arsitek tidak bisa merasakannya. Contohnya saja nih "praktikum biologi", anak arsi, anak tambang, mesin, plano, SR, de el el tidak akan pernah merasakannya. Ada juga yang namanya "kunjungan industri" di jurusan-jurusan industri semacam Fisika Teknik, Teknik Kimia dan yang serumpun dengan FTI. Iya sih, tergantung beban dan kegiatan si jurusan nantinya ada yang seringnya ngelab, ngestudio, ngelapangan, ngutak-ngutik dan sebagainya.

Nah, kalau di arsitektur sendiri khusunya di SAPPK ITB ada yang namanya "studio perancangan arsitektur" yang bobotnya 8 sks yang pastinya tidak akan ditemui di jurusan lain. Kalau ekskursi atau kuliah lapangan pasti juga sering terdengar di jurusan lain namun untuk jasa maketor pasti cuma di sini nih.

Maket digunakan di arsitektur sebagai representasi 3 dimensi dari ide di kepala manusia. Bentuknya biasanya berupa miniatur dari ukuran yang sebenarnya, bisa 1:100, 1:50, 1:25 dan ukuran lain-lain tergantung kebutuhan. Kalau mau jelas-jelas banget ya ukurannya penyebutnya semakin kecil kalau ternyata bangunannya besar tapi ruangnya kecil ya penyebutnya diperbesar angkanya. Dia ada untuk memudahkan orang lain untuk melihat dan memvisualisasikan seperti apa mau dari imajinasi kita. Maket pun bermacam-macam bentuknya ada yang berupa maket interior yang isinya lebih mahlighai ke bentuk interior dari bangunan jadi mungkin bentuk sisir pun di miniaturkan dan bakalan ngulik banget bikinnya apalagi yang kecil-kecil dan butuh detail yang banyak. Ada maket kontur, kalau yang ini lebih mengutamakan ke lingkungan tanah bangunan jadi fokusnya ke kemiringan tanah yang dibuat per layer dibandingkan dengan bangunannya itu sendiri.  Maket masa bangunan, yang ini yang ditonjolkan hanya masa bangunan tanpa detail-detailnya jadi bisa jadi bentuknya cuma kubus, balok atau kubus dan limas. Sederhana sih, maket masa bangunan ini juga kadang digunakan sebagai maket studi atau maket pembelajaran. Maketnya berarti tidak perlu bagus, mahal, rapih benar. Maket studi ini bertujuan agar kita bisa melihat si desain kasar kita di bentuk panjang-lebar-tinggi. Asal bisa menjawab beberapa masalah, bisa mempresentasikan desain awal sih no problem make maket ini.

Maket yang diperuntukan untuk presentasi pastinya harus lebih bagus ketimbang dengan maket studi. Tujuannya ya biar memberi impresi orang sama plan bangunan kita, unsur estetik, bisa juga menjelaskan secara jelas apa yang orang butuhkan dalam maket kita itu, memperlihatkan eksisting, bisa jadi maket itu memang miniatur segala hal. Dan yang paling pasti agar nilai kita tetep bagus di depan dosen pembimbing #eh. Hehe.

Dalam membuat maket presentasi itu alat dan bahan yang dibutuhkan beragam pula, dari yang bisa mungut dari bekas kardus, bekas stereofoam, bekas sedotan es cendol sampai yang harus merogoh kocek dalam-dalam sampai dalam sekali sehingga kadang lebih memilih tidak makan daripada tidak membuat maket. Ada bahan yang satu lembar kertasnya berharga 30ribu rupiah, ada yg berbahan matras yang dipakai untuk tiduran, tusuk sate, tusuk gigi, dan kalau mau kreatif daun kering pun bisa jadi bahan maket. Bahan tersebut tergantung dan kebutuhan, kadang membuat maket itu justru ada seninya. Seni membuat miniatur bangunan yang cantik dari bahan-bahan yang tersedia. Hipi. Tidak hanya uang saja sih yang bisa keluar untuk sebuah maket, bisa jadi waktu dan tenaga tercurahkan untuk itu. Tapi pasti ada harga yang terbayar untuk itu, minimal kepuasaan lah, maksimal sih jodoh eh uang maksudnya.

Ini nih maket yang pernah kubuat untuk keperluan Studio Perancangan Arsitektur , khusunya untuk tugas AR2100
Perspektif

Tampak depan

Tampak samping
Maket pertama aku, lumayan merogoh kocek untuk keperluan alat (cutter, cutting map, lem, waktu, tenaga, makan malam #eh) dan bahan (duplex, tusuk sate kualitet super, mika dan bahan yang mahal itu #lupaNamanya)

Ada juga pekerjaan untuk membuat maket yang disebut dengan MAKETOR. Alias pembuat maket. Nah biasanya pekerjaan ini ada ketika kaka senior di jurusan sedang mengalami masa skripsi. Di tengah kesibukannya ia akan mencari juniornya untuk membantunya melengkapi persyaratan studinya yaitu berupa maket. Pekerjaan ini cukup menggiurkan karena bisa digaji saat maketnya selesai dan dipresentasikan di depan dosen pembimbing. Harga jasanya bervariasi, dimulai dari 100ribu rupiah sampai harga yang tidak terhingga. Itu semua tergantung hasil usaha si maketor itu, apakah cukup rapi, tidak menjijikan, enak dipandang mata, dan yang pasti maketnya masih bisa berdiri. Yea! Ada juga si faktor dari kebaikan kakak seniornya, hehe.

Well, maketor inilah yang sedang aku kerjakan saat ini. Selain menambah pundi-pundi keuangan, membuat maket ini juga memberikan kita pelajaran baru dan juga menambah jam terbang dalam membungkus miniatur bangunan dengan indah. Kita juga bisa kenal dengan kakak senior lho, yang bisa jadi akan menjadi partner kita nantinya lepas dari bangku kuliah. Sebagai jaringan kerja yang baik dimulai dari pertemanan yang baik kan? Bisa juga tuh menjadi partner hidup, Eh maaf ngelantur.

Beginilah kehidupan di arsitektur ITB, kehidupan bakal calon arsitek Indonesia. Gimana dengan jurusanmu? :)



Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia
Categories: ,

0 Opini:

Post a Comment

Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)

  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology