Friday 22 February 2013


Gondjang-Gandjing Kampoes mengusung tema “Kasih Sayang dalam Budaya". Tema ini memiliki makna bahwa dalam seni budaya yang beragam kita bisa belajar untuk menyayangi dan mengashi sesama manusia dan juga sebagai simbol keberagaman Indonesia yang majemuk.


Keberagaman seni dan budaya di Indonesia yang membentang dari Sabang hingga Merauke telah menjadi ide dasar dibentuknya sebuah acara berjudul Gondjang-Gandjing. Acara ini diprakarsai oleh Kemenetrian Seni Budaya Kabinet KM-ITB yang telah berlangsung selama beberapa tahun dalam rangka mengusung kebhinekaan budaya di Indonesia. Terlebih kampus ITB terkenal dengan kemajemukannya dan memiliki puluhan unit kegiatan mahasiswa yang berhubungan dengan seni budaya.
Debut pertamanya di kepengurusan 2012/2013 adalah pada tanggal 6 Oktober 2012 yaitu dilaksanakannya Gondjang Gandjing Cisitu. Gondjang-Gandjing ini berlangsung di daerah Cisitu yang merupakan daerah kosan mahasiswa ITB dan sukses menghibur baik mahasiswa ITB maupun masyarakat Cisitu. Jumat malam lalu (15/02) Gondjang-Gandjing kembali tampil  dengan mengambil setting Aula Timur kampus ganesha.  Acara kali ini bertajuk Gondjang Gandjing Kampoes (GGK) dengan mengusung tema “Kasih Sayang dalam Budaya". Tema ini memiliki makna yang dalam yaitu dalam seni budaya yang beragam kita bisa belajar untuk menyayangi dan mengashi sesama manusia dan juga sebagai simbol keberagaman Indonesia.
Acara yang dimulai pukul 19.00 ini dihadiri oleh puluhan massa kampus yang bertujuan mencari hiburan di malam Sabtu setelah Senin-Kamis disibukan oleh kegiatan perkuliahan. Acara dibuka dengan penampilan tarian modern bertajuk “Newbie on The Stage” dari Infinity ITB. Selanjutnya Indonesia Raya pun berkumandang dengan merdu dinyanyikan oleh setiap elemen yang hadir pada malam hari itu. Uniknya lagu lagu kebangsaan Indonesia tersebut dinyanyikan lengkap dengan versi kedua dan ketiga yang selama ini jarang didengar sehingga menambah kekhidmatan.
Setelah itu secara resmi acara dibuka oleh Ketua Panitia GGK, Mikael Adi Surya dari Fakultas Teknologi Industri dan Presiden Kabinet KM ITB, Anjar Dimara Sakti dari Teknik Geodesi dan Geomatika 2008, kemeriahan pun berlanjut dengan penampilan tarian dari beberapa unit. Antara lain penampilan tari Ratoh Duek dari UKA (Unit Kebudayaan Aceh),  Tari Bedana, tari pergaulan dari Lampung oleh UBALA (Unit Budaya Lampung), UKJ (Unit Kebudayaan Jepang) dengan Gekitei Ondo. Namun ada hal yang tidak biasa dari penampilan ketiga unit budaya tersebut. Para penarinya bukanlah penari dari unit budaya mereka masing-masing. Ternyata mereka mengikuti Exchange Unit, yaitu pertukaran antara unit seni budaya satu dengan yang lain. Misalkan unit daerah x belajar menari di unit budaya y begitu pula sebaliknya. Pelatihnya saja yang berasal dari unit budaya tarian tersebut. Dengan adanya Exchange Unit ini mahasiswa akan belajar khasanah budaya  secara lebih luas. Pandangan mengenai budaya tidak hanya terpaku di budaya yang dibawanya sejak lahir saja.
Selain Exchange, inovasi lain yang dibawa oleh GGK adalah kolaboratif yaitu menggabungkan budaya satu dengan yang lain hingga tercipta harmonisasi yang indah. Hal ini terlihat dari persembahan  PSM (Paduan Suara Mahasiswa) dan PSTK (Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan) yang membawakan lagu-lagu jawa sinden seperti Macapat, Ojo Dipoyoki, dan Cintaku Sekonyong-konyong Koder secara medley. Kolaborasi antara UKSU (Unit Kesenian Sumatera Utara), UKM (Unit Kebudayaan Minang), MGG (Maha Gotra Ganesha), dan Apres yang menyanyikan bermacam-macam lagu hasil penggabungan beberapa budaya tradisional dengan budaya modern. Lagu yang berlirik “Cinta-cinta Indonesia” pun dibawakan dengan apik dengan instrumen Minang-Bali-Batak yang dipadukan dengan band sehingga menimbulkan tepuk tangan meriah dari para penonton. Himpunan pun tak mau kalah, HMT (Himpunan Mahasiswa Tambang) dengan orkes semi dangdutnya sanggup menggoyang Aula Timur dengan lagu-lagu dangdut andalannya seperti Goyang Erika. Lalu HMT, HIMASITH (Himpunan Mahasiswa Sekolah Ilmu Teknologi Hayati) Nymphea dan MTI (Mahasiswa Teknik Industri) bersatu dalam kolaborasi lagu dan tari Kicir-Kicir yang berasal dari Betawi.
Tak hanya itu saja, Kecak Satu ITB oleh mahasiswa TPB (Tahap Persiapan Bersama) 2012 yang dilatih oleh MGG berhasil memukau penonton. GGK pun diakhiri dengan apik oleh penampilan sendratari Rama Shinta yang ditampilkan oleh LSS (Lingkung Seni Sunda). Namun Gondjang-Gandjing ini tak akan berakhir disini, akan ada Gondjang-Gandjing berikutnya yang berlangsung di bulan April di daerah Plesiran. (Sosi)
PSTK dan PSM dalam satu Penampilan

Himpunan Mahasiswa Jurusan dalam Kicir-kicir

Ditulis untuk memenuhi tugas Jurnalimse Sains Teknologi 

Wednesday 20 February 2013

Diklat Dasar Aktivis Terpusat 2013

Posted by Sosiana Dwi On 4:27 pm
DDAT 2013 sebuah kesempatan bagi mahasiswa yang yang haus dan ingin belajar soal pergerakan. Peserta khusus mahasiswa ITB angkatan 2012. Buktikan kalian mahasiswa yang sebenarnya !

DDAT 2013 | ITB Jatinangor | 1-3 Maret 2013. Kritis untuk pergerakan ! Info pendaftaran : bit.ly/infoDDAT2013



YUP! 
Ini adalah rangkaian publikasi dari DDAT 2013.

Apa itu DDAT?

Pasti banyak yang tidak tahu kan. Nah, DDAT itu adalah kependekan dari  Diklat Dasar Aktivis Terpusat. Berbau-bau aktivis pula. 

Jadi DDAT ini adalah sebuah acara yang bisa dibilang seperti diklat mengenai dasar-dasar menjadi aktivis. Nah kenapa dasar? Karena diklat ini diberikan kepada mahasiswa Tahap Persiapan Bersama di ITB. Yang notabene baru banget (kurang dari satu tahun) mengenal apa yang disebut dunia kemahasiswaan. Sehingga yang diberikan pun dasar-dasar berorganisasi, berhimpun, berkabinet, dan lain-lain. 

Meskipun namanya adalah aktivis menurutku DDAT ini tidak hanya untuk orang yang suka koar-koar dengan ketidakadilan di depan gedung DPR. Karena aktivis itu bisa beragam cara yang penting dia adalah pribadi yang aktif. Betul tidak? Yang pastinya alumni DDAT adalah orang yang diharapkan menjadi reaktor aktif yang bisa membawa perubahan dalam segala segi, entah itu sosial, politik, kewirusahaan, seni, budaya dan juga orang-orang yang kritis dalam menghadapi masalah. 

Acara ngapain aja sih?

Kalau waktu aku ikut DDAT yaitu tahun 2011 acaranya bisa dibilang seru. Ada Seminar dari pembicara yang memberikan pengalamannya selama beraktivitas dan beraktivis di kampus. Yang bisa memberikan motivasi untuk mahasiswa yang baru masuk kampus untuk meraih cita-cita selama berkuliah nantinya. Ada pula sesi pertunjukan, waktu itu dan kawan-kawanku membuat drama mengenai sejarah KM-ITB. Karena lakonnya sesama angkatan 2011 jadinya banyak keceriaan dan adegan yang banyak mengundang tawa. Tentunya dengan sejarah-sejarah yang tertuang di dalam drama tersebut. Saat itu ada sesi olahraga bersama dan sesi pos-pos. Aku lupa detailnya tapi yang pasti waktu itu begitu seru karena bisa menambah teman satu angkatan dari luar fakultas. Kesempatan untuk menambah teman pun terbuka lebih luas. Dan paling penting sih ini mau ke penghujung acara kami membuat ikrar, aku lupa detailnya namun aku ingat waktu pembacaan janji itu aku merasakan kesyahduan yang dalam #Asyik. 

Tahu enggak kalau anak-anak yang bergabung di DDAT ini adalah manusia yang sangat keren. Keren dalam definisi dia itu mau menimba ilmu dengan ikutan DDAT. Karena DDAT itu bukanlah kegiatan yang sia-sia lho. Acara sharing bersama teman-teman adalah hal yang paling menarik. Karena dari mereka ternyata banyak banget pengetahuan yang bisa kita dapatkan. 

Hhaha, tulisan ini tidak untuk publikasi sih sebenernya. Hanya share pengalaman saja. Maaf kalau random :P

Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia

Sunday 17 February 2013

ITB DAY Aku Masuk ITB 2013

Posted by Sosiana Dwi On 5:18 pm
[ITB DAY]
ITB Day adalah acara puncak rangkaian kegiatan AMI 2013 yang ditujukan bagi siswa SMA seluruh Indonesia dan umum. ITB Day diadakan di beberapa spot kampus ganesha ITB dan akan diadakan pada tanggal 3 Maret 2013. Akan ada dua kegiatan utama dalam ITB Day ini, yaitu Seminar Aku Masuk ITB dan Education Fair.

Grand Seminar akan diisi oleh : Yuli Setyo Indartono, Dr. Eng | M. Ridwan Kamil ST, MUD | Prof. Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSSE, Phd | Dr. Eng. Sandro Mihradi |
Tizar Bijaksana | Hendra Kwik | Andhika Nugraha | Muhammad Yorga Permana
Untuk Grand Seminar ini tempatnya terbatas, sehingga untuk mendaftarkan diri ke waiting list, silahkan SMS dengan format : SeminarITBDay#Nama(max.30karakter)#Asal SMA#Asal kota ke 0857-9595-9636. Contoh : SeminarITBDay#Ignatius Evan Daryanto#SMA Sedes Sapientiae#Semarang
Jika sudah menerima SMS konfirmasi berarti kamu sudah terdaftar di waiting list Seminar ITB Day dan akan dihubungi panitia sewaktu-waktu untuk konfirmasi.

Education Fair ini adalah acara pengenalan fakultas dan beasiswa. Akan ada beberapa stand yang terdiri dari Stand himpunan mahasiswa, sebagai informasi fakultas/program studi, Stand beasiswa (Bidik Misi | Etos | Pemprov Jabar | PPA | Salman | Karya Salemba Empat | Tim Beasiswa ITB | IOM (Ikatan Orangtua Mahasiswa), dan Stand makanan dan komersil
Untuk Education Fair tidak perlu mendaftarkan ke waiting list

Ditunggu yaaaa.....
\(^O^)/





Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia

Berkat Surat Cinta Untuk Indonesia

Posted by Sosiana Dwi On 4:58 pm

Aku menjadi bagian dari tim penilai sayembara Surat Cinta Untuk Indonesia (SCUI) yang dikirimkan oleh anak-anak SMA dari seluruh penjuru Indonesia. Ketentuan sayembara ini adalah mereka membuat cerita mengenai kehidupan sehari-har i mereka, cita-cita mereka masuk ITB, dan mimpi mereka selepas dari ITB. Yah, semua adalah tentang ITB karena ini bagian dari acara panitia Aku Masuk ITB.

Ada-ada hal yang lucu dan unik ketika melihat tulisan-tulisan mereka, ada yang berisi kepolosan dan keluguan yang pernah aku rasakan juga saat SMA. Ada tulisan yang ketika kau membacanya kau merasa terbakar oleh semangat. Fire!
Warna-warninya ada pula yang membawamu kembali ke masa SMA dulu. Beberapa ceritanya membuat aku terharu oleh kisah yang dialaminya walau pun tak sampai berlinang air mata. Bahkan ada salah satu cerita yang, "aing pisan" atau Aku pisan lah.

Surat-surat ini serasa menampar kesadaranku!

Aku jadi teringat ketika aku masih memakai seragam berwarna putih dengan bawahan biru (yang kata orang abu-abu) apalagi ketika kelas XII. Aku begitu bersemangat masuk ITB, dengan banyak alasan pokoknya aku harus masuk ITB.

Aku ingin kuliah di tempat pak Soekarno dan pak Habibie pernah menimba ilmu.
Aku ingin menjadi bagian dari institut terbaik bangsa ini.
Aku ingin  menjadi arsitek di negeri ini lulusan dari institut terbaik ini.
Aku ingin belajar bangunan di ITB yang unik ini.
Aku ingin bisa membanggakan Tuhan, bangsa, dan almamater.
Aku ingin hidup di lingkungan kampuss yang sepertinya nyaman dengan banyak orang cerdas si sekitarku
Aku ingin begini..
Aku ingin begitu..
Lalala banyak sekali.

Mimpi itu semakin lama semakin mengakar, bahkan ketika aku tidak lolos SNMPTN Undangan. Aku belajar terus-menerus karena menyadar i kemampuan finansialku yang tidak bisa ikut bimbingan belajar di tempat bimbel yang mahal. Bekerja dan menabungkan uangku dari hasil magang di TU SMA adalah bekal sederhana untukku ke kampusku kelas. Ketika aku akhirnya lolos SNMPTN tertulis aku menyadari kekuatan bermimpi dan doa bisa mengabulkan segalanya. Betapa bahagianya aku saat itu, bahkan aku tak mamu menahan teriakanku di warnet ketika membuka pengumuman itu. Semua sedih dan lara tersapu oleh surat pemberitahuan itu.

Aku masuk ITB!!
SAPPK pula, betapa senangnya, dan amat sangat senang terlebih aku bisa mendapatkan bidik misi untuk meringankan kuliahku.

Acara sidang terbuka yang berlangsung di Sabuga kubuka dengan mata berkaca-kaca. Sungguh aku menangis saat itu, bangga masuk bagian dari jaket almamater hijau dan bisa mengumandangkan salam Ganesa yang menggetarkan jiwa itu.  Bahagia semua keinginanku terwujud.

Itu flashback ketika aku ingin masuk ITB dan akhirnya masuk ke ITB ini. Sekarang ketika sudah dua tahun aku hidup di kampus ini semangat muda yang dulu bisa membakarku perlahan-lahan seolah hilang ditengah aktivitas. Semangat tiap hariku kini berubah menjadi keluh kesah setiap hari. Kelelahan yang aku kiranya dulu akan sangat menyenangkan ternyata menyudutkanku dalam cerita rutinitas. Seperti hidup dan tak hidup digantungkan dalam dua dunia . Entah karena ini semua tidak sesuai bayangan awal atau aku lupa akan perjuanganku dulu. Jika aku lupa pada masa aku berusaha keras di SMA maka aku akan sangat berterima kasih kepada kak Aditya Agung Putra, kaka Taplokku yang juga kakak yang menawarkan pekerjaan membaca sayembara SCUI ini. Karena aku sadar aku hidup dari masa lalu untuk terus  bertahan di masa kini karena keyakinan di masa lalu akan tetap sama sampai kapanpun juga. Meskipun kondisinya sudah berbeda kini tapi semangatnya tidak akan boleh berganti!

Dan, mengutip perkataan mas Ikhyan Dwi Kurniawan,
"Kita tidak boleh menjadi beban almamater,"
Almamater ini sudah cukup terkenal namanya, aku tidak boleh begitu saja bernaung di bawahnya. Aku harus mandiri dan membuktikan nama besarnya.

:)

Bandung, 17 Febuari 2013



Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia

Indonesia Raya

Posted by Sosiana Dwi On 4:51 pm
Salah satu keunggulan berkuliah di ITB, kampus yang lahan kampusnya hanya 28 hektar, yang berarti area kampusnya kecil adalah kita bisa saling mengenal secara dekat. Karena arenanya kecil bisa jadi gosip di jurusan x bisa terdengar oleh jurusan y. Seolah-olah jarak yang dekat ini adalah kabel yang paling ampuh untuk arena publikasi. Dan salah satu senangnya banyak acara menarik setiap harinya di kampus ini yang bisa diikuti dengan melangkahkan kaki beberapa jengkal. Jumat, 15 Febuari 2013 lalu ada acara Gondjang Gandjing Kampus yang isinya keren banget tentang kolaborasi unit budaya yang bersatu dalam beragam penampilan. Satu kata : Cerdas!

Ada yang menarik, pada awal acara penonton harus menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya. Awalnya penonton ini dengan khidmat menyanyikannya dengan sikap sempurna. Namun sang dirigen tiba-tiba tidak langsung menamatkan lagu malah menyanyikan lagu Indonesia Raya versi lain yang asing di telinga penonton yang kebanyakan mahasiswa ini. Aku sendiri tidak tahu menahu mengenai lagunya dan hanya diam terpaku. Rasanya malu juga lagu kebangsaan sendiri tidak tahu menahu. Katanya ingin membanggakan bangsa tapi untuk hal sepele ini saja sudah alpha. Oke, akhirnya aku cari-cari di internet dan dapatlah lirik yang ternyata versi kedua dan ketiga dari Indonesia Raya di wikipedia.

Lirik modern
INDONESIA RAYA

I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.

II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.

Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.

III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.

S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Refrain
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.

Note Indonesia Raya di ITB
Indonesia Raya on Youtube

Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia

Monday 11 February 2013

Maketor

Posted by Sosiana Dwi On 10:21 pm
Ada beberapa hal yang bisa ditemukan di Arsitektur namun tidak bisa ditemukan di jurusan lain, begitu pula ada yang jurusan lain rasakan namun calon-calon arsitek tidak bisa merasakannya. Contohnya saja nih "praktikum biologi", anak arsi, anak tambang, mesin, plano, SR, de el el tidak akan pernah merasakannya. Ada juga yang namanya "kunjungan industri" di jurusan-jurusan industri semacam Fisika Teknik, Teknik Kimia dan yang serumpun dengan FTI. Iya sih, tergantung beban dan kegiatan si jurusan nantinya ada yang seringnya ngelab, ngestudio, ngelapangan, ngutak-ngutik dan sebagainya.

Nah, kalau di arsitektur sendiri khusunya di SAPPK ITB ada yang namanya "studio perancangan arsitektur" yang bobotnya 8 sks yang pastinya tidak akan ditemui di jurusan lain. Kalau ekskursi atau kuliah lapangan pasti juga sering terdengar di jurusan lain namun untuk jasa maketor pasti cuma di sini nih.

Maket digunakan di arsitektur sebagai representasi 3 dimensi dari ide di kepala manusia. Bentuknya biasanya berupa miniatur dari ukuran yang sebenarnya, bisa 1:100, 1:50, 1:25 dan ukuran lain-lain tergantung kebutuhan. Kalau mau jelas-jelas banget ya ukurannya penyebutnya semakin kecil kalau ternyata bangunannya besar tapi ruangnya kecil ya penyebutnya diperbesar angkanya. Dia ada untuk memudahkan orang lain untuk melihat dan memvisualisasikan seperti apa mau dari imajinasi kita. Maket pun bermacam-macam bentuknya ada yang berupa maket interior yang isinya lebih mahlighai ke bentuk interior dari bangunan jadi mungkin bentuk sisir pun di miniaturkan dan bakalan ngulik banget bikinnya apalagi yang kecil-kecil dan butuh detail yang banyak. Ada maket kontur, kalau yang ini lebih mengutamakan ke lingkungan tanah bangunan jadi fokusnya ke kemiringan tanah yang dibuat per layer dibandingkan dengan bangunannya itu sendiri.  Maket masa bangunan, yang ini yang ditonjolkan hanya masa bangunan tanpa detail-detailnya jadi bisa jadi bentuknya cuma kubus, balok atau kubus dan limas. Sederhana sih, maket masa bangunan ini juga kadang digunakan sebagai maket studi atau maket pembelajaran. Maketnya berarti tidak perlu bagus, mahal, rapih benar. Maket studi ini bertujuan agar kita bisa melihat si desain kasar kita di bentuk panjang-lebar-tinggi. Asal bisa menjawab beberapa masalah, bisa mempresentasikan desain awal sih no problem make maket ini.

Maket yang diperuntukan untuk presentasi pastinya harus lebih bagus ketimbang dengan maket studi. Tujuannya ya biar memberi impresi orang sama plan bangunan kita, unsur estetik, bisa juga menjelaskan secara jelas apa yang orang butuhkan dalam maket kita itu, memperlihatkan eksisting, bisa jadi maket itu memang miniatur segala hal. Dan yang paling pasti agar nilai kita tetep bagus di depan dosen pembimbing #eh. Hehe.

Dalam membuat maket presentasi itu alat dan bahan yang dibutuhkan beragam pula, dari yang bisa mungut dari bekas kardus, bekas stereofoam, bekas sedotan es cendol sampai yang harus merogoh kocek dalam-dalam sampai dalam sekali sehingga kadang lebih memilih tidak makan daripada tidak membuat maket. Ada bahan yang satu lembar kertasnya berharga 30ribu rupiah, ada yg berbahan matras yang dipakai untuk tiduran, tusuk sate, tusuk gigi, dan kalau mau kreatif daun kering pun bisa jadi bahan maket. Bahan tersebut tergantung dan kebutuhan, kadang membuat maket itu justru ada seninya. Seni membuat miniatur bangunan yang cantik dari bahan-bahan yang tersedia. Hipi. Tidak hanya uang saja sih yang bisa keluar untuk sebuah maket, bisa jadi waktu dan tenaga tercurahkan untuk itu. Tapi pasti ada harga yang terbayar untuk itu, minimal kepuasaan lah, maksimal sih jodoh eh uang maksudnya.

Ini nih maket yang pernah kubuat untuk keperluan Studio Perancangan Arsitektur , khusunya untuk tugas AR2100
Perspektif

Tampak depan

Tampak samping
Maket pertama aku, lumayan merogoh kocek untuk keperluan alat (cutter, cutting map, lem, waktu, tenaga, makan malam #eh) dan bahan (duplex, tusuk sate kualitet super, mika dan bahan yang mahal itu #lupaNamanya)

Ada juga pekerjaan untuk membuat maket yang disebut dengan MAKETOR. Alias pembuat maket. Nah biasanya pekerjaan ini ada ketika kaka senior di jurusan sedang mengalami masa skripsi. Di tengah kesibukannya ia akan mencari juniornya untuk membantunya melengkapi persyaratan studinya yaitu berupa maket. Pekerjaan ini cukup menggiurkan karena bisa digaji saat maketnya selesai dan dipresentasikan di depan dosen pembimbing. Harga jasanya bervariasi, dimulai dari 100ribu rupiah sampai harga yang tidak terhingga. Itu semua tergantung hasil usaha si maketor itu, apakah cukup rapi, tidak menjijikan, enak dipandang mata, dan yang pasti maketnya masih bisa berdiri. Yea! Ada juga si faktor dari kebaikan kakak seniornya, hehe.

Well, maketor inilah yang sedang aku kerjakan saat ini. Selain menambah pundi-pundi keuangan, membuat maket ini juga memberikan kita pelajaran baru dan juga menambah jam terbang dalam membungkus miniatur bangunan dengan indah. Kita juga bisa kenal dengan kakak senior lho, yang bisa jadi akan menjadi partner kita nantinya lepas dari bangku kuliah. Sebagai jaringan kerja yang baik dimulai dari pertemanan yang baik kan? Bisa juga tuh menjadi partner hidup, Eh maaf ngelantur.

Beginilah kehidupan di arsitektur ITB, kehidupan bakal calon arsitek Indonesia. Gimana dengan jurusanmu? :)



Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia

Wednesday 6 February 2013

Progress 1 AR2200

Posted by Sosiana Dwi On 2:31 am

MERANCANG BANGUNAN ‘HUNIAN’, dengan penekanan pada
SISTEM BANGUNAN DAN KONSTRUKSI

Aku mau show off tapi bingung dimana dan blog memang menjadi sarana pamer paling tersembunyi. Karena pasti jarang pada kepo ke blogku kan? haha pede, siapa juga yang mau kepo manesh Sos -_-. Lagian mana ada orang show off diem-diem -_-. 

Oke ini kerjaan sketch up gue yang beres dan terukur dengan rapih. Tadaaaaa.. Dan entah kenapa aku suka modelnya karena telah mengalami ke stuck-an beribu kali jadi aku seneng. :D Setidaknya ini yang paling masuk akal dan model bangunannya rada nyambung lah. Tapi, aku bingung fungsi ruangnya mau gimana soalnya tidak sesuai rencana awal sih yang sudah mantap. Sepertinya aku belum mengimplementasikan nasehat Bu Indah Widiastuti dosen pembimbingku, "mendesain itu adalah berpikir holistik, akan ada kesatuan antara bentuk, ruang, fungsi,"

OMG

Aku belum sampai tahap itu. Tapi trial and error kan proses, I will try menjadi orang yang berpikir keseluruhan



Bird eyes view

Tampak depan

Tampak Belakang

Tampak atas





Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia

Monday 4 February 2013

BOULEVARD #74

Posted by Sosiana Dwi On 7:33 pm
TELAH TERBIT
MAJALAH BOULEVARD ITB #74

Majalah Boulevard ITB kini hadir 56 halaman!
Dapatkan segera mulai besok melalui agen-agen kami, atau melalui stand kami di Boulevard mulai hari Rabu, 6 Februari 2013!

Untuk info lebih lanjut, cek linimasa kami @boulevarditb.
CP: 081807861571 (Dita)

Bagaimana kisah kemelut penggusuran PKL Dayang Sumbi? Siapa pula dosen ITB yang bisa 'memindahkan hujan'? Bagaimana kehidupan mahasiswa asing di ITB? Ada 'bintang' lain di KMSR? Selengkapnya hanya di Boulevard ITB #74.


--
Boulevard ITB
Gedung Eks UPT Olahraga Lt.2 Jalan Ganeca 10
Bandung, Indonesia 40132

Website: www.boulevarditb.com
Twitter: @boulevarditb
Facebook: Boulevard ITB




Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia
  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology