Judul :
Ratu Kecantikan, Harga Sebuah Martabat (Dalam penerbit lain di beri judul
Alivia)
Penulis : Langit Kresna Hariadi
Penerbit : Edelweiss
Distributor : Mizan Media Utama
Tahun
Terbit : 2010
Tebal
buku : viii+302 halaman
Genre : Dewasa
Gajah Mada, adalah sebuah buku biografi Patih Gajah Mada
yang dikemas apik dalam bentuk fiksi oleh Langit Kresna Hariadi. Pria yang
lahir di Banyuwangi, 24 Februari 1959
adalah penulis roman Indonesia yang sukses membawakan berbagai cerita sejarah
menjadi sebuah karya sastra yang bisa dinikmati oleh khalayak ramai. Bukunya
yang lain adalah Balada Gimpul, Kiamat Para Dukun, Libby, Melibas Sekat
Pembatas,, Kiamat Dukun Santet, dan novel sejanis Gadjah Mada,, Perang
Paregres, Candi Murca. Setelah sukses dengan bukunya tersebut ia kembali
memikat pembaca oleh sebuah novel yang diadaptasi kisah nyata ratu kecantikan
di sebuah daerah kepulauan di Indonesia.
Bertutur tentang Novi Wulandari, gadis belia mantan ratu
kecantikan di daerahnya Kepulauan Riau yang menginjakan kaki di Yogyakarta.
Awalnya ia sempat ragu dan merasa dibuang di kota pendidikan tersebut karena
merasa di pisahkan oleh jerat cinta Haikal, cinta pertamanya di Tanjung Pinang.
Namun seiring berjalannya waktu ia tersadar laki-laki macam apa Haikal
tersebut.
Dalam ranah rantau tak mudah menjaga kemolekan wajahnya dari
pandangan tergiur para laki-laki. Dari mulai Hudioko, senior yang kesetanan
mengejarnya dan memojokannya dengan tendesi kebaikan di bioskop dengan pikiran
jahat penuh mesum, lalu Busma, pemuda kaya yang selalu berpikir dapat membeli
hati dan harga diri –termasuk keperawanan— wanita dengan hartanya sampai Pak Monde, dosen salah
psikologi di kampusnya yang ternyata kesemsem dengannya dan hampir menjeratnya
di Hotel Kaliurang. Perjalanan cinta yang busuk yang selalu dapat ia hindari
tersebut memberikan trauma yang cukup atas gambaran laki-laki sehingga
membuatnya masuk ke dalam sebuah LSM advokasi perempuan di kota Yogya.
Kegigihannya dan sepak terjangnya menjaga kehormatan harkat martabat wanita
mendudukannya pada jabatan paling penting di LSM tersebut. Bahkan bertemu
dengan laki-laki baik hati, tampan, mapan dan seorang pilot pun segera ditepis
lamarannya hanya karena idealisme yang tinggi akan sebuah suami. Sampai suatu
kali ia justru mendapat pelecehan seksual dari sesamanya di LSM tersebut yang
membuat ia mundur teratur dan terus fokus pada mimpinya untuk terus belajar dan
mendapat predikat summa-cumlaude.
Di akhir perjalanan pendidikannya dengan tetap menjaga
kesucian atas dirinya ia justru tenggalam oleh cinta yang baru sesaat orang
baru dikenal hembuskan. Hanya berdasar dejavu
yang ia rasakan, seluruh harta yang ia jaga dari laki-laki sebelumnya terengkuh
dalam waktu satu malam pada Swanggala, nama samaran seorang pria beristri dan
beranak dua. Hamil pun tak dapat ia nyana lagi. Depresi karena tidak mempunyai
bapak bagi anaknya dan juga rasa malu karena seperti memakan ludah sendiri atas
ucapannya saat menjaga idealismenya, ia hampir memutuskan aborsi dan bunuh
diri. Sampai suatu ketika ia mendengar lantun Al-Quran dengan segenap tangis
yang luar biasa dalam dari seorang perempuan di seberang kamarnya. Astuti,
gadis yang sekarang ia anggap adik sendiri itu ternyata memiliki kesedihan
lebih dalam darinya. Ibunya hilang tiga tahun yang lalu dalam perjalanan
mencari anaknya Ludi Setiawan, kakak Astuti, yang meninggal karena kecelakaan.
Seluruh keluarganya menganggap ibunya telah mati bahkan ayahnya akan segera nikah lagi.
Atas dasar balas budi ia berusaha mencari ibu Astuti. Beruntung
Novi menemukan dimana keberadaan ibu Astuti dengan tuntunan Dharmahamca, lelaki
berewokan seniman baik hati dan religius. Perjalanan itu membawanya ke
Banyuwangi, sebuah kota yang terletak jauh di timur jawa dengan Dharma. Ibu
tersebut hilang ingatan, sedikit sakit jiwa dan dirawat oleh keluarga Dharma.
Dengan memenuhi nazar Dharma untuk kembali tulus bersih ia mencukur semua
berewok yang membuat orang takut padanya yang membuatnya terlihat tampan dan
meminang Novi untuknya sebagai cara membantu Novi yang tak bersuami. Nasib
berkata lain ketika Dharma telah terlebih dahulu dipinta untuk jadi suami
Astuti.
Perjalanan kisah Novi sang ratu kecantikan di pulaunya telah
membuatnya trauma dan menutupi kisah hidupnya pada siapa saja termasuk kedua
orang tuanya. Alivia adalah anak yang ia lahirkan setelah ia berjuang keras menutup
aib dengan rapat namun ia buang segera karena malu untuk merawatnya. Namun
Alivia lah yang membuat takdir ibunya bersambut baik.
Sebuah roman wanita yang menyedihkan dan syarat makna.
Berisi banyak pendapat perjuangan hak-hak wanita tentang banyak pelecehan yang
laki-laki berikan. Sebuah idealisme wanita yang entah kenapa di hancurkan oleh
laki-laki pula bakan oleh kaumnya sendiri. Membacanya membuat saya terus
menerus bertanya apakah ini tugas wanita, melayani nafsu pria? Sebuah buku yang
sangat menarik untuk membacanya sampai tuntas. Sebuah ungkapan kegelisahan yang
wanita pikirkan dituturkan dengan gamblang oleh seorang penulis laki-laki. Saya
tidak habis pikir buku yang berserak di kumpulan yang terbuang sanggup menguras air mata dan meruntuhkan
pendapat tentang Rego nggowo rupa, harga
membawa kualitas. Walaupun cover tak cukup menarik memikat perhatian namun buku
ini sampai pada pusat perhatian dalam relung saya.
Categories: Resensi
0 Opini:
Post a Comment
Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)