Bisa dibilang aku adalah orang yang cenderung terbawa arus. Terbawa
arus dalam hal ini adalah ketika membaca buku. Aku cenderung orang yang suka
mengikuti bacaan orang lain, bacaan tertentu tentunya. Kata orang bagus maka
aku cenderung akan baca. Aku akan garis bawahi kata cenderung karena tidak
selamanya begitu. Banyak pula buku bacaan yang masih jadi witing list untuk
dibaca kemudian. Salah satunya ya Perahu Kertas ciptaan Dee alias Dewi Lestari.
Aku membacanya karena ia sedang ramai dibacarakan gara-gara dijadikan film oleh
sebuah rumah produksi. Film ini juga menampilkan Reza Rahardian , aktor
Indonesia favoritku. So, aku tertarik membacanya karena dari semua buku Dee pun
belum pernah ada satu pun yang aku baca.
Hehe. Langsung saja....
Perahu Kertas menceritakan tentang Kugy, gadis aneh yang
tergila-gila dengan dongeng. Imajinasinya yang tinggi seolah terbentur dengan
realita. Mimpinya bukan menjadi dokter, bussines woman, arsitek atau apalah
yang mainstream orang rasakan. Ia hanya
ingin menjadi juru dongeng. Baginya menjadi pendongeng bagaikan merasakan bumi
hanyalah debu di pijakan mereka. Ia berpikir ialah titisan Neptunus dan setiap
saat ada masalah ia akan menghanyutkan perahu-perahu kertas berisi isi hatinya
untuk nantinya jatuh ke tangan Neptunus.
Sama halnya dengan Keenan, ia bermimpi untuk menjadi pelukis
dan ingin merasakan lukisannya menjadi penopang hidupnya. Ketika Kugy dan
Keenan dipertemukan mereka merasa seperti ada magnet yang mengajak mereka ingin
berbagi mimpi yang ia rasakan. Radar Neptunus. Keenan merasakan jatuh cinta yang dalam dengan
dongeng buatan Kugy dan juga Kugy itu sendiri. Kugy tak menyangka dongeng yang
ia berikan telah membangkitkan Keenan dari keterpurukan. Keenan lah yang
mengilustrasikan semua mimpinya menjadi gambaran nyata. Ia pulalah negeri
dongeng tersebut. Masalah silih berganti menerpa mereka.
Haduh baca sendiri aja deh. Aku tidak bisa menjelaskan
secara detail karena terlalu rumit untuk diceritakan. Tapi kalau bolehlah aku
mereview buku ini agak seperti teenlit ceritanya namun dengan gaya bahasa yang
lebih dewasa. Tapi dari 1-10 aku kasih 7 deh.
Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia
Categories: Resensi
0 Opini:
Post a Comment
Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)