Pekanbaru, 29 Maret
2013
Beberapa hari yang
aku tengah berada di seberang pulau, dimana akses internet disini amat sangat
terbatas. Hanya ada jaringan ESDPA, tidak ada akses 3G maupun HSDPA kadang kala
malah justeru GPRS! Sudah alhamdulilah itu, paling tidak bisa cek email saban
hari walaupun sangat susah untuk attach email berukuran besar sehingga akses
informasiku ke luar termasuk ke kampus cukup tersendat. Tiba-tiba si Herawan Dwika Purba salah seorang sohib di genk
sahibul facebook-ku mengabarkan jika aku lolos Indonesia Youth Forum (IYF) 2013 yang akan diselenggarakan di
Bandung Mei mendatang. Tentu saja aku senang, sangat berterima kasih dan tak
menyangka aku bisa lolos. Karena biasanya dalam ajang seperti ini aku biasanya
daftar tapi pendaftaranku hanya menggantung di email saja. Tak pernah
ditanggapi karena memang tidak beruntung untung lolos.
Kebahagiaanku begitu
terasa, bahkan hati ini ikut bergetar rasanya. Sungguh ini tidak sedang
melebay-lebaykan pernyataanku. Kenapa?
Akan ku kisahkan
mengapa aku begitu bahagia ikut acara-acara yang seperti ini. Seperti yang aku
ceritakan tadi, aku memiliki genk yang kami (secara tidak resmi) memberi nama Sahibul Facebook (SF). Mungkin hal ini
terinspirasi dari novelnya A. Fuadi Negeri 5 Menara yang punya Sahibul
Menara-nya. Mereka selalu bertemu di bawah menara pondok pesantren Madani
begitu pula SF yang selalu bertemu di Facebook. Ini semua karena keterbatasan
kami yang berada pada jarak geografis yang berjauhan. Sosiana Dwi N. Alias aku
asli Purbalingga yang kini berdomisili di Bandung,
Herawan Dwika P. Yang aku sebut tadi juga
berasal dari tempat yg sama dan sekarang mengenyam ilmu Psikologi di UGM Jogjakarta, Bastian
Hidayat dari Gunung Kidul yang melalang buana sampai ke negeri Jiran di IIUM, dan yang terakhir adalah
si bungsu Siti Kholifatur R. Arek
Ponorogo yang juga terbang ke Malaysia
dan bersekolah di MMU. Kami bertemu pada kerandoman yang sangat random karena
keterikatan masing-masing dan cerita pertemuan kami. Semua berawal dari usaha
kami meraih mimpi kami, karena ajang beasiswa dan karena ajang kepemudaan.
Apa yang mendekatkan
kami?
Entahlah, aku belum
melakukan penilitian pertanyaan tersebut
tapi asumsiku mengatakan kami dekat
karena passion masing-masing dari kami
dan usaha kami meraih apa yang kami
cita-citakan. Masing-masing dari kami punya kelebihan sendiri-sendiri yang
jujur membuatku terinspirasi. Ketika aku merasa merasa tak percaya diri ku tahu
si Sohibul telah banyak memberikan sesuatu yang membuat semangatku bangkit.
Mereka saja bisa aku pasti bisa!
Sohibul Facebook
adalah sebagian dari kumpulan pemuda Indonesia yang bermimpi.
Berawal semangat
dari Sohib inilah aku mengikuti suatu acara kepemudaan yang diselenggarakan di
Jakarta mengenai pendidikan. Disana aku melihat bahwa ternyata banyak kutemukan
pemuda-pemudi Indonesia yang bermimpi besar bagi negeri ini. Bercerita dengan mereka
satu per satu bagai mengurai pemikiran yang jika di essaykan bisa jadi
merupakan jawaban dari permasalahan negri ini. Secara keseluruhan momen
berdiskusi dengan para peserta adalah momen terbaik dari ajang kepemudaan
seperti ini. Dari ngobrol dengan peserta lain inilah kita bisa bertukar pengetahuan, problem solving, bisa saling mendoakan mimpi. The best lah!
Ternyata benar, bagi
kamu yang ingin bermimpi dan terus bermimpi tanpa takut kehilangan passion maka
bertemanlah dengan orang-orang yang sepassion denganmu.
Dari situlah
beberapa kali aku jadi menyukai kegiatan pemudaan seperti ini. Bisa menambah
jaringan silahturahmi, jaringan teman dan jaringan ilmu dari konten acaranya
sendiri. Pada awalnya secara jujur aku hanya ingin menambah daftar panjang CV-ku, biar panjang dan kelihatan WOW
seperti orang-orang yang aku jadikan preseden. Ada pula yang aku lihat karena GRATIS-nya, jalan-jalannya
dan venuenya lumayan keren. TAPI kini aku
sadar mari kita LURUSKAN NIAT. Karena
dengan niat yang tidak baik maka hasil yang di dapatkan pun pasti tak berujung
baik pula tho? Kalaupun jadi baik biasanya kurang berkah. Jangan menodai niat
suci visi kepemudaan dengan hal-hal seperti itu.
LURUSKAN NIAT!
Jangan pernah ikut acara karena hal-hal diatas! Yang pertama adalah niat baik
kita, hal-hal diatas anggap saja sebagai bonus saja.
Awalnya pula semua ajang kepemudaan aku
sambangi satu-satu untuk dijajal siapa tau
lolos, tapi setelah dipikir ulang
aku telah jahat pada orang-orang yang ternyata ingin sekali ikut acara
tersebut. Padahal mungkin aku tidak tahu apa-apa, tidak capable di bidang tema
acara itu, hanya ingin sekedar jalan-jalan dan niat yang kurang tulus di
dalamnya. Maka aku eliminasi satu per satu apa yang menjadi minat terbesarku
apa yang tidak. Apa yang perlu dan apa yang tidak. Berjalanlah sesuai kebutuhan.
Dalam IYF 2013 ini
sendiri sangat tertarik untuk turut serta karena ada pertanyaan mengenai sosial project . Satu hal yang sedang aku
geluti walau hanya berupa ide, survey dan belum ada bentuk implementasinya.
Doakan ya! :D Mengenai sosial project aku nanti aku jelaskan lain waktu ya.
Selain karena belum jadi dan belum direalisasikan aku tidak mau ada pihak yang
ter-PHP-kan begitu pula saya. Spoilernya bertemakan pendidikan. :P Sedangkan acara-acara yang dihadirkan menurut saya unik dan menarik antara lain ada
Berita mengenai IYF
ini tersebar di facebook sehingga ke-KEPO-anku mengekliknya. Proses seleksi
pendaftarannya berjalan lancar saja sampai aku masuk ke 250 besar. Lalu setelah
ada proses interview yang hampir saja aku terlambat mengaksesnya. Sampai datang
jadwal interview via skype di siang hari Kamis. Entahlah labtopku tiba-tiba
jadi tidak bisa mengakses skype, ku utak-atik sampe deadline interview
berakhir. Sampai akhirnya panitia
memperbolehkan wawancara by phone yang langsung kusambut dengan baik. Sekitar
15 menit tanya jawab berlangsung dengan baik dengan pertanyaan mengenai
motivasi, kontribusi dll yg jadi mengingatkanku dengan pertanyaan osjur.
Wawancara itu berlangsung di tenda kopi pinggir jalan, dengan tingkat
kebisingan yang cukup. Maklum anak kos yg tengah kelaparan. Haha.
Sekarang aku
bersyukur bisa diterima di IYF ini. Dengan ini aku berharap sosial projectku
bisa aku segera kerjakan dengan semangat yang di bawa dari IYF 2013. Doa-doa
dariku dan 200an mimpi pemuda Indonesia semoga dapat terwujud melalui starter
IYF ini. Aku sempat berjanji dengan Daniel, ketua angkatan AR 2011 yang
mengetahui aku ikut IYF bahwa kelak aku bisa menularkan ilmuku dari IYF ini.
Tak hanya sekedar omong dan presensi kehadiranku disana tapi juga semangat
berbagi bagi teman-teman di sekelilingku.
Semangat
menginspirasi!