Eksterm..
Mereka merubahku pada rentang yang sangat eksterm,
aku menjadi terjerumus pada dosa yang terlanjur ternoda,
tak mengapa jika ada maaf yang kan terimaku tak hingga,
jika itu tak mengapa,
Sampah,
aku jadi sampah,
dan aku lelah,
menjadi keluh kesah yang sangat sampah ini,
waktuku terbuang hanya untuk sampah,
dan kini aku tak beda dengan sampah,
Mereka merenggut kota mimpiku
aku benci mereka,
benci pada hal yang dulu sangat aku sayang ,
pada hal-hal yang aku kejar,
pada kebahagiaan yang fana,
pada senyum-senyum palsu,
pada janji-janji haru,
pada sentuh-sentuh nafsu,
pada mereka yang membuatku malu pada aku yang dulu,
Kepada kota mimpiku,
aku kini sampah,
aku tahu kau tak kan pernah menerima sampah,
aku hanya ingin meminta maaf jika aku hanya sampah,
aku harap kau dapat mendaur ulangku,
memanfaatkanku,
dan maaf tulisan ini hanya sampah,
aku ga ngerti gimana cara menghukum diri sendiri T_T
Mereka merubahku pada rentang yang sangat eksterm,
aku menjadi terjerumus pada dosa yang terlanjur ternoda,
tak mengapa jika ada maaf yang kan terimaku tak hingga,
jika itu tak mengapa,
Sampah,
aku jadi sampah,
dan aku lelah,
menjadi keluh kesah yang sangat sampah ini,
waktuku terbuang hanya untuk sampah,
dan kini aku tak beda dengan sampah,
Mereka merenggut kota mimpiku
aku benci mereka,
benci pada hal yang dulu sangat aku sayang ,
pada hal-hal yang aku kejar,
pada kebahagiaan yang fana,
pada senyum-senyum palsu,
pada janji-janji haru,
pada sentuh-sentuh nafsu,
pada mereka yang membuatku malu pada aku yang dulu,
Kepada kota mimpiku,
aku kini sampah,
aku tahu kau tak kan pernah menerima sampah,
aku hanya ingin meminta maaf jika aku hanya sampah,
aku harap kau dapat mendaur ulangku,
memanfaatkanku,
dan maaf tulisan ini hanya sampah,
aku ga ngerti gimana cara menghukum diri sendiri T_T
Categories: puisi hati
0 Opini:
Post a Comment
Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)