Monday, 5 December 2011

Harga Tiket Masuk Ganesha

Posted by Sosiana Dwi On 10:34 pm
Saat awal menginjakan  kaki di dunia perkampusan aku punya banyak angan-angan. Banyak sekali dan memang kedengarannya muluk untuk dikerjakan seorang remaja yang canti dan kece #eaa yang belum pandai membagi waktunya. 

Aku?
semasa SMA itu anak rumahan yang ga boleh keluar-keluar oleh maminya. Pernah suatu kali aku memutuskan kabur dari RUMAH.
What?
Kabur dari rumah.
Yap, aku kabur dari rumah pergi ke rumah mbahku yang letaknya sebenarnya ga terlalu jauh, cuma sekitar satu kilometeran. Tapi aku berangkat dari rumah pagi-pagi buta, yaitu pukul 05.00, saat semua orang masih sibuk dengan lelapnya. Aku keluar dari kamar setelah semalaman mengurung diri di kamar sambil menangis meratapi nasib tidak boleh ikut ini-itu. Aku tak mau bertemu dengan ibuku, dan terlebih pada Bapak tiriku. Aku benci bapak tiriku, dan alhamdulilah sekarang dia sudah tak ada lagi di rumah. :)

Dulu kebebasanku dibatasi. Walaupun sebenarnya niatnya baik untuk masa depanku namun aku merasa itu seperti pengekangan hak-hakku untuk mencari berbagai pengalaman. Aku kuper dan jadi kutu buku.
Setiap hari aku tak bisa pulang hingga sore hari. Aku takut dimarahi juga pulang telat namun hampir tiap hari pula aku selalu pulang agak terlambat (tapi ga sampai lebih dari jam 6 sore). Aku biasa nongkrong di perpus bersama teman-teman. Aku ikut piket perpustakaan di SMA. Senang juga bisa berkumpul tanpa harus dikekang di rumah. Perlu diketahui rumahku itu cukup jauh yaitu 13 Kilometer dari pusat kota. Tidak punya kendaraan pribadi sehingga bergantung pada angkot dan bis (2 kali kendaraan umum) yang sangat tidak menentu jadwalnya. Aku ga pernah bisa ikut acara-acara sekolah yang menurutku lumayan bisa menambah pengalaman organisasi Sedih juga mengingat hal itu. :'(

TAPI..
tidak untuk saat ini, saat aku injakan di kampus Ganesha. Kampus yang dulu pernah disebut "Putra-putri terbaik bangsa" lahir. 
Engga buat kesempatan yang Tuhan beri buat aku.
Engga,
Ibaratnya sekarang aku diberi tiket GRATIS (ya karena aku dapet BIDIK MISI) pergi ke Dufan,
Kebayang kan kalau di Dufan itu yang terpenting kita masih punya cap di tangan kita bisa ke wahana apa saja sesuka hati. Sampai cape , sampai kaki bengkak kita masih bisa main-main di Dufan jikalau cap di tangan kita masih ada.
Begitu pula di ITB. Aku udah dapet tiket gratis, aku bisa menjelajahi semua fasilitas di ITB secara maksimal, sampai puas, sampai kaki lelah untuk melangkah, sampai bosan tapi ini adalah tiket GRATIS kita. 


Bayangkan ada ribuan orang yang gagal masuk ITB karena didepak oleh kita. Oleh karena itu aku adalah harapan dari ribuan yang tersingkir itu, agar aku dapat memajukan Indonesia lewat ke-tekhnikan yang aku pelajari. Harga tiket masuk Ganesha ini tidak lah murah. Aku harus berjuang melawan keterbatasan dan sedikit kemungkinan (serasa lagu banget). 

SO.....

Tiket GRATIS ini tidak akan aku sia-siakan begitu saja. Aku baru saja menjelajah beberapa event acara kampus, itu belum cukup mengajariku tentang semua wahana disini. Masih banyak kegiatan , dalam bentuk pengabdian, penelitian dan pendidikan yang aku dapat raih disini. Alhamdulilah ibuku mendukung. Sejak kepergian bapak tiriku , ibuku menjadi orang yang terbuka sikapnya terhadap hal-hal baru. Begitu juga padaku. Begitu juga pada Tiket emasku ini. 

Walaupun aku ga yakin dapet IP tinggi disini tapi aku yakin dalam bidangku Arsitektur orang ga akan nanya berapa IP arsitek sebelum dia ngrancang rumah. 
Iya kan?
Yang akan lebih ditanya adalah 'Seberapa banyak pengalaman merancang sebuah bangunan?"
Iya kan?
Aku tahu mengalahkan IP dan otak-otak anak ITB itu tak mudah ya, mereka itu bagai dewa lah intinya.


Untungnya aku adalah orang yang cukup ambisius dan bersemangat untuk hal-hal macam ini. Kalau aku sudah punya keingingan aku akan optimis akan hasil yang aku punya. Karena "Aku yakin , Aku BISA."
Categories:

0 Opini:

Post a Comment

Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)

  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology