Friday 18 November 2011

Sepedaku Roda Dua

Posted by Sosiana Dwi On 2:24 pm
Aku mau curcol dikit nih.

Belum lama ini aku baru punya  "pacar" yang baru. Sekitar sebulanan yang lalu aku temui di daerah Kosambi Bandung. Jodoh, itu adalah jodoh yang diberikan oleh ibuku.

 Aku memanggilnya dengan nama Purcell Martono, walaupun nama aslinya adalah Pacific. Dulu ketika aku rasa sudah klik aku pun "berpacaran" dengan dia. Dialah yang mengantar jemputku setiap hari dari asrama Kanayakan sampai kampus ITB. Kami sering meluncur bersama bahkan kami sering balapan melawan supir angkot yang lewat. Tapi tetap kamilah yang menang,  Dan aku tetap duluan sampai kelas dibanding teman-teman yang naik angkot. Aku merasa senang sekali kala itu. Trima kasih pacarku yang baik hati. :)

Bahkan ketika temanku yang baru saja putus dengan pacarnya aku tetap menjaga baik-baik pacarku. Aku sesungguhnya tidak ingin kejadian seperti temanku itu. Namun aku lengah. Akhir-akhir ini tali yang kujaga antara aku dan dia mulai renggang dan rusak. Tapi aku tetap mencintainya. Tapi tetap saja aku lengah. :(

Hingga suatu sore saat aku mengajaknya jalan-jalan melihat atraksi wisudaan di kampus. Kampus berubah sangat ramai. Dan aku kehilangan jejak-jejaknya. Aku hilangkan dia ditengah malam, di sebuah malam minggu yang seharusnya spesial untukku dan dirinya. Aku meninggalkannya sendiri di bawah hujan bulan Oktober. Dan dia pergi bersama orang lain tanpa permisi. Sungguh sakit hatiku. :(

Tapi ini semua salahku. Mungkin dia bosan denganku. Mungkin dia ingin dimiliki hati yang lain. Mungkin dia ingin pergi dariku.

Tapi yahukah kau juga aku sangat kehilanganmu. Apa yang harus aku bilang pada ibuku yang telah menjodohkan kita berdua, aku telah terlanjur mengenalkannya pada ibuku. Ibuku sudah sangat puas.

Kini aku harus membayar mahal kepergiannya. Aku harus merebutnya dari seseorang atau aku harus mengumpulkan uang untuk membeli hati yang lain, yang lebih baik darinya sebelumnya.

kepada kekasihku Purcell tersayang,
kita telah melangkahkan hati pada kemonotonan naik dan turun,
pada turunan yang bernilai nol,
pada selang kota Bandung yang menyimpan sejuta cerita,
apapun turunan kedua yang cekung keatas atau kebawah kita jalani bersama,
sekuat tenaga aku mendorongmu,
sekuat hati ku mengayuh hatimu,
agar kau naik pada nilai maksimum,
dan turun pada minimum yang memberiku sensasi segar pada sela-sela sengal nafasku,

kini kau pergi,
hati hati ya,
moga kamu bermanfaat,
doakan aku dapat yang lebih baik darimu,
salam hangat,
kekasihmu...


to : Purcell Pacific Martono
dengan keadaan yang berlebihan



Categories:

0 Opini:

Post a Comment

Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)

  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology