Tuesday 23 August 2011

All Abot Your Art, Sir!! XD

Posted by Sosiana Dwi On 12:05 pm
rumah dari Saudara Ridwan Kamil itu sepert ini lho :::

  pagar-pagar pada jendelanya tersusun dari botol-botol lhoo. Coba saja perhatikan!!

 siluet lubang-lubang ini amat sangat artistik. Tapi kalau malem orang rumah pada masuk angin ngga ya? :P

 Unyyyuuuu... ijo kaya kue mochi. *lhoo

 gue ampe bingung mau comment aaan =,=
keren abissss

 tampak luar dari rumahnya kaya bukan lagi di Bandung ya?
huuaaah
coba asramaku kaya gitu

 bisa bedain kan botol sama buku? :p


Mediterania....
^^
Ridwan Kamil adalah arsitek muda Indonesia dengan reputasi Internasional. Nama besar dan karya-karyanya menjadi inspirasi bagi banyak arsitek muda lainnya di Indonesia. Selain sibuk berprofesi sebagai arsitek, Ridwan Kamil juga menjadi penggagas dan Direktur dari Bandung Creative City Forum. Salah satu masterpiece arsitektur Ridwan Kamil adalah rumah tinggalnya sendiri.


Terletak di kota berhawa sejuk, Bandung, Indonesia, arsitek yang akrab disapa dengan sebutan Emil ini membangun rumahnya dari 30,000 botol kaca bekas minuman energi. Emil memilih botol minuman berenergi merk terkenal ini karena menurutnya botol minuman ini tidak dikumpulkan kembali oleh si pemilik industri untuk diisi ulang, seperti yang biasanya dilakukan oleh minuman ringan kemasan botol yang banyak beredar di pasaran. Emil mengumpulkan puluhan ribu botol kaca bekas itu selama 2 tahun! Ini menunjukkan komitmennya yang sangat tinggi terhadap konsep rancangan dan idenya untuk sekaligus mengurangi sampah di kotanya.


"Saya sempat kesal ketika kota kelahiran saya, Bandung, pernah dijuluki sebagai Bandung Lautan Sampah," ujarnya dalam sebuah kesempatan memberikan ceramah di TEDx, event TED independen yang dilaksanakan di Jakarta pada Juli 2010 lalu. Selain itu ide menggunakan botol kaca berwarna coklat ini juga datang dari kebiasaannya memperhatikan para pekerjanya yang sering mengkonsumsi minuman tersebut. "Warna coklat kacanya juga selaras dengan warna kayu," demikian ujarnya seperti yang dikutip dari HomeDezign.com.


Selain memadupadankan rancangan rumah botolnya dengan kayu, Emil juga menggabungkan susunan botol dengan glass block di beberapa bagian. Guna meminimalkan penggunaan cat di bagian luar bangunan, sang arsitek juga membiarkan beberapa bagian beton terekspos dan menampilkan warna natural betonnya. Aksentuasi kontras diperoleh dari penggunaan furnitur dan elemen interior lainnya di bagian dalam rumah.


Kerja kerasnya ini tidak sia-sia, pada tahun 2009 Emil dianugrahi Green Design Award 2009 oleh BCI Asia, mengalahkan sedikitnya 80 partisipan lain dari 8 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Vietnam, Philippines, Hong Kong dan China. Rumah yang berdiri di atas lahan berbentuk trapesium seluas 373 meter persegi ini layak diberi label green bukan hanya karena dibangun dari limbah botol kaca lokal, melainkan juga karena sifat kaca yang tembus pandang memungkinkan cahaya matahari masuk pada siang hari membuat bangunan ini mampu menghemat penggunaan cahaya lampu pada siang hari.


Sheffield . 29 Desember 2010


Sumber literatur dan foto:




Categories:

0 Opini:

Post a Comment

Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)

  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology