Sunday, 30 June 2013

Menyamankan Entrepreneurship di Kampus

Posted by Sosiana Dwi On 11:43 pm
Syarat menjadi sebuah negara maju minimal memiliki entrepreneur sedikitnya 2%. Menurut data dari Menteri UKM dan Koperasi, Syarief Hasan, Indonesia baru memiliki setidaknya 1,56% jumlah wirausaha yang kalah dibanding negara lain. Walaupun begitu namun perkembangan prosentase terus menerus meningkat, ini bisa merupakan angin segar. Karena masih ada tekad untuk berkembang menjadi baik terlebih jumlah usia produktif Indonesia menempati tempat terbesar piramida penduduk.  

Berbagai cara ditempuh untuk memberitahukan pentingnya sebuah wirausaha. Beragam seminar dan training merebak di Indonesia seperti jamur di musim penghujan. Instansi pendidikan pun tak kalah dalam mendukung jiwa kewirausahaan di kalangan civitas akademika, dari mulai di berlakukannya mata kuliah pilihan Kewirausahaan sampai menjamurnya beasiswa maupun lomba bisnis. Bank pun dan pemerintah seolah ingin mengapresiasi sekaligus menampung ide mahasiswa dalam berwirausaha salah satunya dengan banyaknya fasilitas mendapatkan modal usaha yang diberikan melalui dana CSR mereka.

Menjadi wirausaha menurut Peter Drucker adalah ketika kita menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Secara etimologi wirausaha terbagi menjadi dua unsur pembentuk kata yaitu wira yang berarti pejuang, dan usaha adalah suatu proses untuk melakukan sesuatu. Jiwa entrepreneurship adalah ketika kita menjadi sosok manusia yang ingin melakukan perubahan dalam melakukan berbagai hal. Kita tak perlu terpaku pada stereotype bahwa menjadi wirausahawan adalah ketika berdagang dan menjalankan proses jual beli ekonomi karena ternyata banyak sekali bidang wirausaha itu sendiri. Sekarang ini sering dikenal adanya sociopreneur atau wirausaha untuk kemaslahatan masyarakat, technopreneur yaitu ketika kita memanfaatkan teknologi yang ada, maupun creativepreneur atau dengan cara kreatif bisa membuat perubahan. Asalkan itu adalah sebuah cara baru dan ada laba, hal itu adalah sebuah kegiatan wirausaha. Sehingga kita tak harus berkuliah di manajemen untuk memiliki usaha, semua bidang keilmuan dan keprofesian bisa memberikan jalan terlebarnya untuk kesempatan wirausaha.

Menjadi seorang entrepreneur ternyata telah melekat dalam diri mahasiswa tanpa mereka sadari bahwa mereka telah melakukannya atau setidaknya sedang melalui proses untuk menanamkan jiwa entrepreneurship itu sendiri. Ambil sebuah contoh, mahasiswa di-gembleng di kampus tidak hanya untuk diajar oleh dosen tapi juga agar dapat berkompetisi untuk membuat pembaruan bisa berupa produk barang maupun jasa. Sampai pada tahap ketika kita membuat hal-hal baru kita telah sampai pada ujung menjadi calon wirausaha. Pembaruan dan pemikiran ini akan menghasilkan ide-ide untuk mengembangkan produk tersebut bahkan untuk menghasilkan laba yang akan membawa kita menjadi wirausaha sesungguhnya.

Hal yang susah adalah bagi pemula yang merasa harus terkotak-kotakan menjadi kategori wirausaha apa. Berpikir sebagai wirausaha tidak melulu berpikir mengenai untung-rugi. Cukup berpikir menjadi seorang inovator, kreator, ilmuwan, seniman, teknokrat atau apapun yang ingin mengaplikasikan kepada pasar sudah mengkategorikan kita menjadi wirausahawan muda kampus. Asal pandai melihat peluang apa pun maka bisa ada uang. 

Untuk itu perlu ada sebuah bentuk apresiasi kepada mahasiswa tentang bidang-bidang usaha yang mereka telah jalankan. Hal ini bisa berupa penghargaan atau apresiasi, pembinaan, dan tak lupa suntikan dana dan mental untuk perjalanan usaha mereka selanjutnya hal ini terkait banyaknya usaha yang mandheg karena kurangnya modal. Dosen sebagai tempat mereka belajar bisa menjadi corong penyemangat sekaligus tutor yang nyaman bagi mahasiswa inovatif tersebut. 

Tapi hal yang paling penting adalah usaha untuk berkompetisi dan berinovasi!



Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan.
http://www.ciputraentrepreneurship.com/berita-ce/15068-gkn-2012-persentase-entrepreneur-naik-123.html
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/322681-menkop--jumlah-wirausahawan-ri-kalah-jauh

Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia
Categories:

0 Opini:

Post a Comment

Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)

  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology