Sunday, 17 February 2013

Berkat Surat Cinta Untuk Indonesia

Posted by Sosiana Dwi On 4:58 pm

Aku menjadi bagian dari tim penilai sayembara Surat Cinta Untuk Indonesia (SCUI) yang dikirimkan oleh anak-anak SMA dari seluruh penjuru Indonesia. Ketentuan sayembara ini adalah mereka membuat cerita mengenai kehidupan sehari-har i mereka, cita-cita mereka masuk ITB, dan mimpi mereka selepas dari ITB. Yah, semua adalah tentang ITB karena ini bagian dari acara panitia Aku Masuk ITB.

Ada-ada hal yang lucu dan unik ketika melihat tulisan-tulisan mereka, ada yang berisi kepolosan dan keluguan yang pernah aku rasakan juga saat SMA. Ada tulisan yang ketika kau membacanya kau merasa terbakar oleh semangat. Fire!
Warna-warninya ada pula yang membawamu kembali ke masa SMA dulu. Beberapa ceritanya membuat aku terharu oleh kisah yang dialaminya walau pun tak sampai berlinang air mata. Bahkan ada salah satu cerita yang, "aing pisan" atau Aku pisan lah.

Surat-surat ini serasa menampar kesadaranku!

Aku jadi teringat ketika aku masih memakai seragam berwarna putih dengan bawahan biru (yang kata orang abu-abu) apalagi ketika kelas XII. Aku begitu bersemangat masuk ITB, dengan banyak alasan pokoknya aku harus masuk ITB.

Aku ingin kuliah di tempat pak Soekarno dan pak Habibie pernah menimba ilmu.
Aku ingin menjadi bagian dari institut terbaik bangsa ini.
Aku ingin  menjadi arsitek di negeri ini lulusan dari institut terbaik ini.
Aku ingin belajar bangunan di ITB yang unik ini.
Aku ingin bisa membanggakan Tuhan, bangsa, dan almamater.
Aku ingin hidup di lingkungan kampuss yang sepertinya nyaman dengan banyak orang cerdas si sekitarku
Aku ingin begini..
Aku ingin begitu..
Lalala banyak sekali.

Mimpi itu semakin lama semakin mengakar, bahkan ketika aku tidak lolos SNMPTN Undangan. Aku belajar terus-menerus karena menyadar i kemampuan finansialku yang tidak bisa ikut bimbingan belajar di tempat bimbel yang mahal. Bekerja dan menabungkan uangku dari hasil magang di TU SMA adalah bekal sederhana untukku ke kampusku kelas. Ketika aku akhirnya lolos SNMPTN tertulis aku menyadari kekuatan bermimpi dan doa bisa mengabulkan segalanya. Betapa bahagianya aku saat itu, bahkan aku tak mamu menahan teriakanku di warnet ketika membuka pengumuman itu. Semua sedih dan lara tersapu oleh surat pemberitahuan itu.

Aku masuk ITB!!
SAPPK pula, betapa senangnya, dan amat sangat senang terlebih aku bisa mendapatkan bidik misi untuk meringankan kuliahku.

Acara sidang terbuka yang berlangsung di Sabuga kubuka dengan mata berkaca-kaca. Sungguh aku menangis saat itu, bangga masuk bagian dari jaket almamater hijau dan bisa mengumandangkan salam Ganesa yang menggetarkan jiwa itu.  Bahagia semua keinginanku terwujud.

Itu flashback ketika aku ingin masuk ITB dan akhirnya masuk ke ITB ini. Sekarang ketika sudah dua tahun aku hidup di kampus ini semangat muda yang dulu bisa membakarku perlahan-lahan seolah hilang ditengah aktivitas. Semangat tiap hariku kini berubah menjadi keluh kesah setiap hari. Kelelahan yang aku kiranya dulu akan sangat menyenangkan ternyata menyudutkanku dalam cerita rutinitas. Seperti hidup dan tak hidup digantungkan dalam dua dunia . Entah karena ini semua tidak sesuai bayangan awal atau aku lupa akan perjuanganku dulu. Jika aku lupa pada masa aku berusaha keras di SMA maka aku akan sangat berterima kasih kepada kak Aditya Agung Putra, kaka Taplokku yang juga kakak yang menawarkan pekerjaan membaca sayembara SCUI ini. Karena aku sadar aku hidup dari masa lalu untuk terus  bertahan di masa kini karena keyakinan di masa lalu akan tetap sama sampai kapanpun juga. Meskipun kondisinya sudah berbeda kini tapi semangatnya tidak akan boleh berganti!

Dan, mengutip perkataan mas Ikhyan Dwi Kurniawan,
"Kita tidak boleh menjadi beban almamater,"
Almamater ini sudah cukup terkenal namanya, aku tidak boleh begitu saja bernaung di bawahnya. Aku harus mandiri dan membuktikan nama besarnya.

:)

Bandung, 17 Febuari 2013



Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia
Categories: , ,

0 Opini:

Post a Comment

Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)

  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology