Siapa tidak kenal tokoh satu ini,
namanya mencuat berkat prestasi yang luar biasa dan dianugerahkan
sebagai Rektor Termuda di Indonesia. Ya, tokoh tersebut adalah Anies
Baswedan. Pria kelahiran 7 Mei 1969 tersebut dikenal sebagai tokoh
intelektual muda Indonesia yang namanya
sudah mendunia dan berwawasan global. Doktor ilmu politik dari Northern
Illinois University, AS, ini lahir dari keluarga pendidik yang menyimpan
tekad untuk turut membangun bangsa melalui jalur pendidikan, di
antaranya dengan mengantarkan Paramadina menjadi universitas kelas
dunia.
Masa kecil Anies -begitu beliau disapa- dihabiskan di Kota Pelajar,
Yogyakarta. Kakeknya adalah seorang jurnalis dan perintis kemerdekaan
yang pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan (1946) dan kedua orang
tua Anies adalah dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Yogyakarta.
Sewaktu duduk di bangku SMAN 2
Yogyakarta, ia terpilih sebagai peserta dalam program pertukaran pelajar
AFS Intercultural Programs yang diselengarakan oleh Bina Antarbudaya
selama setahun di Milwaukee,Wiconsin, Amerika Serikat (1987-1988).
Semasa kuliah di UGM (1989 -1955) ia aktif dalam organisasi
kemahasiswaan. Anies pun terpilih menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa
UGM. Berkat kepandaiannya, ia mendapatkan beasiswa Japan Airlines
Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas bidang Asian Studies di
Universitas Sophia di Tokyo, Jepang. Setelah lulus kuliah di UGM pada
1995, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM.
Kemudian, Anies mendapatkan beasiswa Fulbright untuk pendidikan
Master Bidang International Security and Economic Policy di Universitas
Maryland, College Park. Sewaktu kuliah, dia dianugerahi William P. Cole
III Fellow di Maryland School of Public Policy, ICF Scholarship, dan
ASEAN Student Award. Pada 2005, Anies menjadi peserta Gerald Maryanov
Fellow di Departemen Ilmu Politik di Universitas Northern Illinois
sehingga dapat menyelesaikan disertasinya tentang “Otonomi Daerah dan
Pola Demokrasi di Indonesia”
Di tahun yang sama, Anies menjadi direktur riset pada The Indonesian
Institute. Kemudian pada 2008, ia mendapat anugerah sebagai 100 Tokoh
Intelektual Muda Dunia versi Majalah Foreign Policy dari Amerika
Serikat. Pada 2009 Anies Baswedan terpilih menjadi Young Global Leader
oleh The World Economic Forum yang berpusat di Davos, Swiss. Pada tahun
2010 menerima Yashuhiro Nakasone Award dari Bekas PM Jepang, yang
dianugerahkan langsung di Tokyo Jepang bulan Juli 2010.
Pada 15 Mei 2007, Anies Baswedan dilantik menjadi rektor Universitas
Paramadina. Anies menjadi rektor menggantikan posisi yang dulu ditempati
oleh cendekiawan dan intelektual Muslim, Nurcholish Madjid, yang juga
merupakan pendiri universitas tersebut. Saat itu ia baru berusia 38
tahun dan menjadi rektor termuda di Indonesia.
Tergugah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Anies
mendirikan gerakan pendidikan baru yaitu INDONESIA MENGAJAR. Sebuah
program yang merekrut anak-anak muda terbaik lulusan perguruan tinggi di
Indonesia untuk mengabdi sebagai guru di sekolah-sekolah dasar yang ada
di pelosok Indonesia. Lewat program INDONESIA MENGAJAR, Anies Baswedan
mengajak para pemimpin muda Indonesia yang telah selesai berkiprah di
kampus, untuk terjun ke desa-desa di pelosok negeri yang tanpa listrik,
tanpa sinyal telepon. Menyebarkan harapan, memberikan inspirasi, dan
mengantungkan mimpi bagi anak-anak negeri lewat kehadiran para lulusan
terbaik universitas ternama. Selain sibuk mensosialisasikan gerakan yang
beliau usung, ia juga berpartisipasi di bidang pendidikan lainnya
seperti menjadi Dewan Juri Lomba Karya Tulis Beswan Djarum Tingkat
Nasional selama 2 periode berturut-turut (2009-2010).
Source :
Categories: berita
0 Opini:
Post a Comment
Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)