Langit Selatan

Bulan April akan kucatatkan sebagai bulan pertama aku melihat bintang bersinar di langit malam 2011. Sorak sorainya hati mengiringi rindunya mata melihat gugusan cantik itu. Tepat jam tujuh aku menengadah, melihat Orion dengan gagah, memanah Pleiades. Lama tak lihat mereka menghibur hatiku, lama tak sua mereka berjalan mengiring waktu, lama tak mendapati jejak-jejak equatorial, lama tak menemukan kedisiplinan 4 menitnya. Lama, lama, dan lama aku telah kasmaran merindu langit selatan berketombe.

Hei, kapan shower lagi? Tak apalah beberapa fajar yang lalu kutemukan meteor dan senyum sabit quartil awal, terang sekali, sekali-sekali ingin kubuat jadi mata di cincinku.

Langit telah lalu beranjak dari sore jadi malam, kini aku tengah bermain layangan dalam shoutern cross. Kapan aku bermain layangan malam-malam? Rasanya sudah sangat lama.

Aih, lelah juga observasi di langitku, laborat paling luas, milikku, milik kita semua. Kita memandang langit yang hampir sama, kita membaca arah untuk tujuan yang sama. Karena kita memang sama.
Aku kasmaran pada bintang-bintang.
Ingin kudendangkan suara sumbang :

"Bintang malam katakan padanya,
Aku ingin menulis sinarmu dihatiku....."

...
Aku terlalu sayang pada bintang untuk takut pada gelap malam.

4/4/"11

Categories: experience