Sebut saja dia x. Dia itu berangan bebas, lepas, kadang tak terjangkau. X ingin berjalan-jalan ke seluruh negeri impian dimana semua alfabet berada. Dia ingin merasakan hembusan persahabatan, langkah kebebasan, pengalaman yang berwarna-warni. Dia ingin dan sangat ingin. Sayangnya x adalah orang desa nan jauh dari kota. Bukan, bukan itu alasan dia tak bisa menggapai inginnya. Dia hanya sekedar takut untuk melepas rantai-rantai yang mengekangnya kuat. Terlebih akan aturan yang ada.
Pernah suatu kali x mencoba mencicipi yang dia inginkan. Sebuah kebebasan yang menyenangkan, tentu dibawah semua aturan yang dia ketahui. Namun, rantainya lah yang akhirnya mengambilnya. Rantai-rantai itu takut menyakiti x jika dia bebas. Yang x tau hanya rantailah yang sebenarnya menyakiti hatinya.
X bukanlah orang yang menyerah pada keputusasaan. Dengan beberapa tipu daya ia mengelabui rantai. Ia kembali bebas, walau dalam hati tak tenang. Dan lihat, sang rantai begitu kecewa dan khawatir pada x.
Kini x menyadari. Rantai baik sekali padanya. X tak ingin menyakitinya lagi. Sehingga x menutup dirinya dari kebebasan. X menemukan alat yang cocok untuk melepaskan nuraninya. Dengan secarik kertas kumal ia menulis baris, deret dengan semua alfabet yang ia kenal. Namun dengan misterinya ia menulis namanya pada beberapa tempat. X dan x dan x.
X adalah orang yang bebas, meskipun ia terikat. X adalah misteri yang memikat. Setiap orang memikirkannya, tapi x adalah misteri.
An answer ur question.
Pernah suatu kali x mencoba mencicipi yang dia inginkan. Sebuah kebebasan yang menyenangkan, tentu dibawah semua aturan yang dia ketahui. Namun, rantainya lah yang akhirnya mengambilnya. Rantai-rantai itu takut menyakiti x jika dia bebas. Yang x tau hanya rantailah yang sebenarnya menyakiti hatinya.
X bukanlah orang yang menyerah pada keputusasaan. Dengan beberapa tipu daya ia mengelabui rantai. Ia kembali bebas, walau dalam hati tak tenang. Dan lihat, sang rantai begitu kecewa dan khawatir pada x.
Kini x menyadari. Rantai baik sekali padanya. X tak ingin menyakitinya lagi. Sehingga x menutup dirinya dari kebebasan. X menemukan alat yang cocok untuk melepaskan nuraninya. Dengan secarik kertas kumal ia menulis baris, deret dengan semua alfabet yang ia kenal. Namun dengan misterinya ia menulis namanya pada beberapa tempat. X dan x dan x.
X adalah orang yang bebas, meskipun ia terikat. X adalah misteri yang memikat. Setiap orang memikirkannya, tapi x adalah misteri.
An answer ur question.
Categories: experience
cew yg kreatif hehehe
ReplyDeleteBTW prbalingganya mna ?