Saturday, 4 December 2010

Doa Seorang Atheis

Posted by Sosiana Dwi On 1:08 pm
Berawal kisah saat aku masih belia


Ketika kau masih tertatih mengeja nama

Aku telah berulah

Menjelajah dimensi sains

Lewat kacamata Hawking dan Darwin

Bersama mereka

Berbaris ribuan fakta

Menindas spiritual

Merajai intelektual

Bersama mereka

Berderet ribuan tanya

“Dimana Tuhan?”

“Apa Dia ada untuk menjawab pertanyaan?”

“Atau hanya muncul dalam kitab yang diwariskan?”

Huft... aku tak tahu

Lalu sadarku mendewasakanku

Mata ini terbuka dan ini nyata

Kejam itu merajam sendi ketidakadilan

Disana,

diatas milyaran uang rakyat mereka tertawa

Tak mau buang waktu untuk sekedar sembayang

Sedang disini,

ribuan doa, jua tak buatku kaya apalagi bahagia

pecah hatiku meronta “Arghh!” aku berteriak,

di antara perih yang menghimpit

yang menjadi cadas di jalanku yang sempit

Tapi semua usang layaknya sepeda tuaku

Seperti mimpi-mimpiku

Seperti beban di pundakku

“Dimana Tuhanku Yang Mahaadil?”

“Apa Dia ada? Diantara jerit dan doa?”

“Apa Dia juga ada diatas nista dan derita?”

Lagi-lagi aku tak tahu...

Detik yang sesaat

Kutelusuri jalanku yang sesat

Pola pikirmu yang sederhana

Tak untukku yang susah dan resah

Aku limbung dalam bingung

Bagai balita kehilangan ibunya aku bertanya

“Dimana Tuhanku?”

….....

Aku butuh jawaban!

Bukan makian dan sindiran!

Bukan titel “Atheis” yang kuharapkan!

Bukan ayat-ayat kemunafikan!

Aku semakin limbung dan bingung

Lalu aku sendiri dan mencari

Jalan sesatku ini







“Oh Tuhan...(jika memang ada)”

“Dimana Engkau”

Kali ini dan untuk kesekian kali

Ku bertanya dan berdoa

Entah untuk-Mu atau logikaku

Aku mencari-Mu dalam gugusan bintang

Aku menanti-Mu dalam dehidrasi siang







Aku memimpikan-Mu dalam fatamorgana padang

Karena kejadian manusia dan alam semesta

Pasti kan ada jawabnya

Mungkin Engkau Tuhannku (jika memang ada),

mungkin sang alam dan para ilmuwan,

atau penderitaaanku yang mengaburkan logikaku





ditulis untuk tugas bahasa indonesia tentang balada. karena aku ngga punya kisah hidup yang indah akhirnya aku mengisahkan temenku. walau aku ngga minta izin dulu ke ida. tapi ya sudahlah. balada dia tas sebenarnya mengisahkan tentang teenku yang mencari aTuahnnya. pernah vacum kepercayaan selama beberapa waktu. tapi sekarang dia sudah menemukan Tuhan.
mencari Tuahan itu lebih indah daripada kita diberi dari orang tua kita lho...
begitu katanya
Categories:

0 Opini:

Post a Comment

Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)

  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology