Halo selamat malam
malam :)
Mari aku klasifikasi
beberapa hal. Masalah kurikulum baru 2013 yang pernah aku keluhkan sebelumnya.
Ya, semula aku
menyangka aku hanya seseorang yang terus menerus mengeluh di terpa badai
cobaan. Menjadi orang yang reaktif terhadap hal kecil yang mati, yaitu
kurikulum, yang mau dan tak mau memang harus dirasakan. Ternyata aku tak
sendiri, hal mengenai beratnya tiga studio sekarang ini dirasakan juga oleh
teman seangkatanku yang lain. Bahkan oleh adik 2012ku, tapi bagi mereka studio
hanya segelintir hal baru yang tak bisa dibandingkan. Tak olehku dan kawan
seangkatanku. Bahkan kami pernah mengadakan forum angkatan semata membahas
kurikulum ini. Hal ini terkait minggu hell-yeah kemarin. Dimana ada tiga
pengumpulan beruntun pada tiga studio. Sudah pernah aku jelaskan bagaimana
hecticnya sebuah kata pengumpulan di studio arsitektur itu di link ini.
Senin revisi tapak,
selasa laporan konstruksi kayu lanjut, dan kamisnya adalah pengumpulan studio
perancangan 5 sks. Tercatat minggu itu jam tidurku berubah, terlihat dari saat
aku menulis postingan ini pukul 01.30 dan aku sama sekali tidak mengantuk, gara-gara
sebelumnya aku tidur terlebih dahulu. Anehnya saat menjelang subuh aku ngantuk
lagi dan tidur. Bedanya hari ini aku bisa tidur lebih dari satu jam, hehe.
Kemarin Rabu malam aku pernah seperti orang sekarat hanya tidur satu jam. Aku
tidak merasa ngantuk tapi ya Allah mata rasanya perih, dan jadi sering bego
sesaat alias ngeblank alias ngeskip. Hari itu aku sudah beberapa kali ngelamun
di lift, dua kali salah pencet lift, sekali ketinggalan kartu di ATM, gak
denger pas dipanggil, untungnya ngga sampai ngeblank di jalan karena hal ini
pernah aku alami sebelumnya, untungnya ada teman yang nyadarin sebelum terjadi
hal buruk. Aku kurang tidur tapi kalo tidur itu berarti aku membuat dosa besar.
Itulah kehidupan
calon arsitek dan mungkin nantinya ketika menjadi arsitek. Unhealthy life.
Sering kali aku berpikir bahwa aku kurang cocok kerja di bagian seperti ini
karena aku tak bisa survive dengan tidur yang hanya 3 jam setiap hari.
Seminimal mungkin 5 jam lah. Kadang pengen juga minjem tubuh vampire di
Twilight kalau enggak ya pinjem jamnya Hermione buat ngebalik-balikin waktu. Oh
andaikan. Dan juga kecepatan mengerjakan tugas tanganku masih payah. Untuk
membuat denah saja perlu satu malam lebih. Serius! Buat dapetin hasil yang
perfect itu lama.
Yah, but I'm not
alone guys. Semua merasakan hal yang sama. Nggak semua sih ada beberapa orang
yang tidak reaktif terhadap keadaan ini. Mereka sangat proaktif atau memang
mereka bisa adaptasi dengan mudah ya?
Entah, yang pasti
aku butuh waktu untuk adaptasi.
Dan kini aku dan
beberapa anak yang lain jadi manusia yang STUPUL-STUPUL alias Studio-pulang
studio-pulang. Duniaku hanya ada pada dua kawasan itu yang lain-lain hanya
jembatannya saja tapi tetap tujuannya itu. Studio sebagai tempat kerja dan
terkadang tempat berteduh dan menginap, kosan hanya tempat tidur dan mandi.
Bahkan ada yang setiap hari mandinya di kampus lho. Banyak hal yang kulewatkan
seperti halnya tugasku membuat artikel terkait Ruby Rudianto yang maaf tak bisa
kuselesaikan karena waktu dan juga partner yang sama-sama sedang sangat sibuk
pengumpulan. Melewatkan hidup di tengah
kemahasiswaan kampus.
Eits, tapi blog
bukan tempat untuk berkeluh dan menyampaikan informasi yang buruk. Di sisi
adaptasi yang sulit itu tadi banyak juga sisi positifnya sih. Dibalik tiga
studio yang bertabrakan itu ada ilmu yang kudapat lebih. Misalnya nih
konstruksi, dulu saat tingkat dua aku hanya jadi seorang pasif mempelajari ilmu
struktur tapi dengan basis studio sekarang aku mempelajari ilmu ini dengan
aktif, seolah aku subjek ilmu itu. Satu yang kurang, kurang workshop, belajar
bahan, sambungan dan lain-lain lewat 2D itu sangat-sangat tidak bisa
dibayangkan. Tidak bisa menyentuh detail materialnya maupun melihatnya secara
nyata. Tapak juga, seru juga mendesain di tempat yang berkontur dan mesti
memperhatikan banyak aspek, jadi sadar kalau sebelumnya desain-desainku suka
banyak yang ngacho. Haha.
Kesenangan
tersendiri juga saat nginep di studio. Bagaimana saat disaat jenuh dengan
gambar kita selingi dengan bergosip ngomongin artis, cerita tak jelas atau
malah nyanyi bareng tanpa koordinir. Ada pula budaya baru nginep di studio,
makan odading dan cakue Tubagus. Sedikit info itu makanan Cuma buka ja 2 malam
sampai jam 4 subuh dan selalu habis dan ramai sekali pembelinya dan ENAK dan
MURAH:D. Jam segitu memang jam bego dan butuh asupan energi. Thanks untukk mas
Oge sang Santa Odading!
Haha
Bosan dengan
curhatanku yang basi, mari kita nyanyi dulu yaaa .. New World nya Nadiya
Fatira. Ini lagu jadi OST-nya Perahu Kertas dan gonna be my OST, soon. Hha
These days are gonna be those days
Which I'll look back with a happy smile
And a twinkle in my eyes
And life will never be the same
A different life than the one we’ve had
From our simple
fun, fairytales
It's strange, it's a new, new world
It's loud, it's a hectic world
And I miss my home, I miss myself
And I miss you
And yet, I finally found that love
Inside my soul
And I jump in joy and I sing my heart away
atau denger lagunya di sini http://www.youtube.com/watch?v=OoJbCHA6IXQ
Sip I Miss my self,
ketika sering main ke Kabinet. And also miss my home in Boulevard and also in
my unit UKA, apalagi pas nari-nari yang sering banget salah. Haha. I miss you
my friend, di luar arsi tentunya. Bosen ketemu anak arsi mulu, hehe :3
Dan kini aku
menyanyi , syalalala. Aku tahu aku telah memilih hidup ini maka aku harus tahu
konsekuensinya. Sekarang aku yakin baru adaptasi yang bikin shock, segera aku
akan menjadi aku yang dulu lagi. Sip sip.
Sekian curhatan
malam ini, selamat tidur.
Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia
0 Opini:
Post a Comment
Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)