Monday, 7 October 2013

A New World

Posted by Sosiana Dwi On 12:11 am
Halo selamat malam malam :)

Mari aku klasifikasi beberapa hal. Masalah kurikulum baru 2013 yang pernah aku keluhkan sebelumnya.

Ya, semula aku menyangka aku hanya seseorang yang terus menerus mengeluh di terpa badai cobaan. Menjadi orang yang reaktif terhadap hal kecil yang mati, yaitu kurikulum, yang mau dan tak mau memang harus dirasakan. Ternyata aku tak sendiri, hal mengenai beratnya tiga studio sekarang ini dirasakan juga oleh teman seangkatanku yang lain. Bahkan oleh adik 2012ku, tapi bagi mereka studio hanya segelintir hal baru yang tak bisa dibandingkan. Tak olehku dan kawan seangkatanku. Bahkan kami pernah mengadakan forum angkatan semata membahas kurikulum ini. Hal ini terkait minggu hell-yeah kemarin. Dimana ada tiga pengumpulan beruntun pada tiga studio. Sudah pernah aku jelaskan bagaimana hecticnya sebuah kata pengumpulan di studio arsitektur itu di link ini.

Senin revisi tapak, selasa laporan konstruksi kayu lanjut, dan kamisnya adalah pengumpulan studio perancangan 5 sks. Tercatat minggu itu jam tidurku berubah, terlihat dari saat aku menulis postingan ini pukul 01.30 dan aku sama sekali tidak mengantuk, gara-gara sebelumnya aku tidur terlebih dahulu. Anehnya saat menjelang subuh aku ngantuk lagi dan tidur. Bedanya hari ini aku bisa tidur lebih dari satu jam, hehe. Kemarin Rabu malam aku pernah seperti orang sekarat hanya tidur satu jam. Aku tidak merasa ngantuk tapi ya Allah mata rasanya perih, dan jadi sering bego sesaat alias ngeblank alias ngeskip. Hari itu aku sudah beberapa kali ngelamun di lift, dua kali salah pencet lift, sekali ketinggalan kartu di ATM, gak denger pas dipanggil, untungnya ngga sampai ngeblank di jalan karena hal ini pernah aku alami sebelumnya, untungnya ada teman yang nyadarin sebelum terjadi hal buruk. Aku kurang tidur tapi kalo tidur itu berarti aku membuat dosa besar.

Itulah kehidupan calon arsitek dan mungkin nantinya ketika menjadi arsitek. Unhealthy life. Sering kali aku berpikir bahwa aku kurang cocok kerja di bagian seperti ini karena aku tak bisa survive dengan tidur yang hanya 3 jam setiap hari. Seminimal mungkin 5 jam lah. Kadang pengen juga minjem tubuh vampire di Twilight kalau enggak ya pinjem jamnya Hermione buat ngebalik-balikin waktu. Oh andaikan. Dan juga kecepatan mengerjakan tugas tanganku masih payah. Untuk membuat denah saja perlu satu malam lebih. Serius! Buat dapetin hasil yang perfect itu lama.

Yah, but I'm not alone guys. Semua merasakan hal yang sama. Nggak semua sih ada beberapa orang yang tidak reaktif terhadap keadaan ini. Mereka sangat proaktif atau memang mereka bisa adaptasi dengan mudah ya?
Entah, yang pasti aku butuh waktu untuk adaptasi.

Dan kini aku dan beberapa anak yang lain jadi manusia yang STUPUL-STUPUL alias Studio-pulang studio-pulang. Duniaku hanya ada pada dua kawasan itu yang lain-lain hanya jembatannya saja tapi tetap tujuannya itu. Studio sebagai tempat kerja dan terkadang tempat berteduh dan menginap, kosan hanya tempat tidur dan mandi. Bahkan ada yang setiap hari mandinya di kampus lho. Banyak hal yang kulewatkan seperti halnya tugasku membuat artikel terkait Ruby Rudianto yang maaf tak bisa kuselesaikan karena waktu dan juga partner yang sama-sama sedang sangat sibuk pengumpulan.  Melewatkan hidup di tengah kemahasiswaan kampus.

Eits, tapi blog bukan tempat untuk berkeluh dan menyampaikan informasi yang buruk. Di sisi adaptasi yang sulit itu tadi banyak juga sisi positifnya sih. Dibalik tiga studio yang bertabrakan itu ada ilmu yang kudapat lebih. Misalnya nih konstruksi, dulu saat tingkat dua aku hanya jadi seorang pasif mempelajari ilmu struktur tapi dengan basis studio sekarang aku mempelajari ilmu ini dengan aktif, seolah aku subjek ilmu itu. Satu yang kurang, kurang workshop, belajar bahan, sambungan dan lain-lain lewat 2D itu sangat-sangat tidak bisa dibayangkan. Tidak bisa menyentuh detail materialnya maupun melihatnya secara nyata. Tapak juga, seru juga mendesain di tempat yang berkontur dan mesti memperhatikan banyak aspek, jadi sadar kalau sebelumnya desain-desainku suka banyak yang ngacho. Haha.

Kesenangan tersendiri juga saat nginep di studio. Bagaimana saat disaat jenuh dengan gambar kita selingi dengan bergosip ngomongin artis, cerita tak jelas atau malah nyanyi bareng tanpa koordinir. Ada pula budaya baru nginep di studio, makan odading dan cakue Tubagus. Sedikit info itu makanan Cuma buka ja 2 malam sampai jam 4 subuh dan selalu habis dan ramai sekali pembelinya dan ENAK dan MURAH:D. Jam segitu memang jam bego dan butuh asupan energi. Thanks untukk mas Oge sang Santa Odading!
Haha

Bosan dengan curhatanku yang basi, mari kita nyanyi dulu yaaa .. New World nya Nadiya Fatira. Ini lagu jadi OST-nya Perahu Kertas dan gonna be my OST, soon. Hha

These days are gonna be those days

Which I'll look back with a happy smile

And a twinkle in my eyes
And life will never be the same
A different life than the one we’ve had
From our simple  fun, fairytales

It's strange, it's a new, new world
It's loud, it's a hectic world
And I miss my home, I miss myself
And I miss you
And yet, I finally found that love
Inside my soul
And I jump in joy and I sing my heart away

atau denger lagunya di sini http://www.youtube.com/watch?v=OoJbCHA6IXQ

Sip I Miss my self, ketika sering main ke Kabinet. And also miss my home in Boulevard and also in my unit UKA, apalagi pas nari-nari yang sering banget salah. Haha. I miss you my friend, di luar arsi tentunya. Bosen ketemu anak arsi mulu, hehe :3

Dan kini aku menyanyi , syalalala. Aku tahu aku telah memilih hidup ini maka aku harus tahu konsekuensinya. Sekarang aku yakin baru adaptasi yang bikin shock, segera aku akan menjadi aku yang dulu lagi. Sip sip.


Sekian curhatan malam ini, selamat tidur. 

Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia

0 Opini:

Post a Comment

Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)

  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology