"Kegagalan merencanakan adalah merencanakan kegagalan,"
Salah satu kalimat
yang sebelumnya pernah saya dengar saat mengenal planologi. Beberapa kali saya
pernah mengalami tes wawancara dan beberapa diantaranya menurut saya sendir
bisa dikatakan gagal hanya karena kurang perencanaan. Sebelumnya terkadang saya
suka latihan berdialog dengan diri sendiri dengan pertanyaan random namun
ternyata hal itu kurang mengeksplore apa yang sebenarnya ada di dalam hati dan
pikiran saya. Ada saja jawaban-jawaban yang karena saya kurang menggalinya
terkendala unsur manusiawi manusia yaitu lupa. Pada akhirnya jawaban yang
terungkap justru jawaban mainstream, buruk, yang pernah aku alami tapi bukan
itu yang sangat berharga di dalam hidup saya.
Ceritanya kemarin
saya yang ingin mengisi liburan 3 bulan dengan hal-hal positif mendaftar
menjadi trainer untuk TPB 2013 nantinya. Setelah seleksi berkas administratif
selanjutnya saya mengikuti wawancara di kantor LTPB di lantai dasar perpus
pusat ITB. Beberapa pertanyaan diajukan, awalnya cukup banyak pertanyaan yang
akhirnya saya jawab dengan baik. Tentunya jawaban yang memang bersumber dari
saya dan "gue banget". Tapi ada beberapa pertanyaan yang harusnya
mengulik riwayat hidup dan memori-memori
tentangnya entah kenapa mengabur sesaat. Saya jadi bukan say ketika menjawab
tentang itu. pada akhirnya saya cukup kecewa dengan jawaban saya sendiri.
Hal-hal yang berarti dalam hdup saya entah kenapa sedikit terlupakan.
Karena saya tidak
ingin dikecewkan oleh diri saya sendiri sehingga menimbulkan kekecewaan yang
besar ada baiknya saya menjawab pertanyaan sesi interview ini disini saja. yang
penting ada yang mendengarnya. Haha.
Hal apa yang paling menginspirasi kamu?
Saya menjawab ketika
membaca biografinya Soekarno yang ditulis oleh Cindy Adams yaitu Penyambung
Lidah Rakyat.
Salah, setelah
diselidik lagi ternyata saya sangat
sangat terinspirasi bahkan mencondongkan passion dan mimpi saya disana adalah
ketika saya membaca sebuah tulisan yang pernah saya share ke blog ini. Berikut tulisan tersebut. Sebuah cerita yang
menceritakan bagaimana sebuah proses seseorang mengajar dan akhirnya
menginpirasi sesorang untuk terus belajar di Pulau Rote. Menebar inspirasi bisa
kemana saja salah satu contohnya adalah ke anak-anak yang tertinggal di sudut
terpencil Indonesia. Membaca cerita dari Pulau Rote tersebut hati saya langsung
trenyuh dan tak terasa air mata meleleh. Dengan hal kecil yang pengajar itu
lakukan ia telah membuka mata hati seorang anak sampai akhirnya ia berkuliah di
ITB (Salah satu mengapa saya ingin berkuliah di tempat ini). Saya merasakan
keberuntungan yang besar, dimana saya lahir di pulau Jawa dimana akses
pendidikan dapat di temukan dengan mudah. Tapi ada kalanya saya menemukan
seorang inspirasi yang langsung memberikan cahayanya. Dan dengan keberuntungan
yang saya terima saya juga ingin membaginya ke seluruh penjuru tanah air.
Inspirasi saya yang
kedua adalah cerita mengenai Prof. Yohanes Surya yang mengambil sample anak di
bumi Papua. Ia mengambilnya secara random, bukan karena anak itu cerdas bukan
pula karena ia adalah anak kepala suku atau bukan pula yang berkulit putig. Sekali
lagi saya sebut secara random. Beliau mengambil mereka untuk kemudian diajari
matematika dasar sampai matematika yang sangat lanjut selama kurang lebih 3
bulan!! Dan bayangkan seorang anak yang dulunya menghitung matematika dasar
sekelas penjumlahan bernilai puluhan pun tidak bisa sekarang merupakan jawara
olimpiade nasional. Tak tanggung-tanggung ia mendapatkan medali perak. Cerita
selengkapnya bisa dilihat disini.
Fakta yang sangat menginspirasi bukan? Mereka dengan standarisasi yang sangat
berbeda jika dibandingkan di jawa misalnya bisa menjadi seorang yang cerdas
luar biasa.
Bisa dibuktikan bahwa benar kata Leonardo Da Vinci, bahwa "kecerdasan tidak dilahirkan, namun diciptakan,". Manusia lahir cerdas bukan karena gen orangtua, suku, bangsanya saja tapi juga karena usaha untuk terus menerus belajar. Ilmu itu dicipta.
Menurut salah
seorang jurnalis kemanusiaan yg pernah mengisi seminar Humans (saya lupa namaya)
pilar-pilar kehidupan negara itu kan ada di sudut-sudut negara. Kalau gak ada
sudut negara maka negara gak akan bisa berdiri, ya kan? Analoginya sama kaya bangunan, kalau tidak
ada kolomnya maka ia tidak akan berdiri kokoh. Nah sudut-sudut itulah yang kita
kenal dengan pelosok bangsa ini, yang justru malah terlupakan dan terkucilkan.
Untuk itulah
cerita-cerita diatas sangat menginpirasi bagi saya. Menjadikan salah satu
passion saya selama ini bahkan menuliskannya dalam mimpi saya. Menjadikan itu
sebagai bahan pertimbangan mau masuk arsitektur atau planologi. Dan akhirnya
saya lanjut ke arsitektur karena saya ingin mendesain sekolah yang saya
ciptakan bagi anak di sudut tanah air ini. Sekolah yang sama bagusnya dengan
yang ada di Jawa dengan tingkat prestise yang sama besarnya dengan SBI atau
boarding school. Semua dengan desain dan pemikiran saya.
Hal apa yang pernah membuat orang lain terinspirasi
dari kamu? (Pertanyaan yang lengkap saya lupa tepatnya)
Saya menjawab
sesuatu yang sangat abstrak dan kesannya sangat dipaksa bahwa ada yang
terinspirasi.
Setelah dipikir pun
saya tidak tahu bagian mana yang telah membuat orang lain terinspirasi dari
saya. Seyogyanya saya belum pernah mengadakan kuisoner mengenai hal ini kepada
orang-orang di sekitar saya dan saya belum pernah mendengar cerita orang yang sangat
terinpirasi. Mungkin hasil dari insirasi baru bisa keluar beberapa tahun
kemudian seperti cerita Dari Pulau Rote. Tapi saya selalu berusaha untuk
berpikir positif dan menceritakan segala pengalaman yang saya lakukan. Saya
senang mengajari adik-adik saya di Astronomi SMA, supaya mereka lebih hebat
dari saya atau mas-mas lainnya (walaupun belum bisa lolos nasional), saya
senang saat becerita di hadapan ratusan anak SMA saat sosialisasi ITB ke
sekolah dan menceritakan bahwa ITB ini dan itu. saya senang ketika ada anak
yang akhirnya mau mendaftar ke ITB walaupun menanggap ini tantangan besar yang
harus ditaklukan. Saya senang mereka bisa sama bersemangatnya seperti saya
dahulu. Saya senang. Saya tidak tahu ini inspirasi atau bukan tapi saya selalu
ingin membagi cerita apalagi semangat yang saya punya.
Walaupun begitu ada
sesorang yang entah mengapa mengatakan ia terinspirasi dari saya walaupun saya
menanggap itu bukan suatu hal yang biasanya patut dijadikan inspirasi. Saya
mengaggap itu adalah apresiasi. Terima kasih atas hal itu. Dimulai dari wawancara
ini saya ingin selalu menebar inspirasi meskipun itu hal sederhana saja.
Ada beberapa pertanyaan yang saya lupa untuk dituliskan. Namun kedua hal diatas adalah hal yang menjadi unek-unek hati karena belum berhasil diungkapkan. Ke depannya jika kamu ingin sukses di wawancara kamu harus sering berkontemplasi dan mengerti diri kamu seberapa besar.
Mengerti diri sendiri adalah hal yang lebih penting sebelum mengerti orang lain.
Selamat Pagi,
dan Semangat Menginspirasi :)
Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia
0 Opini:
Post a Comment
Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)