Saturday, 27 October 2012

Kawah Putih + Kebon Strawbery (Ciwidey)

Posted by Sosiana Dwi On 9:59 pm
Sabtu, 27 Oktober 2012

Masih dalam satu periode liburan idul adha. Liburan idul adha ini memang aku tidak bisa kembali ke kampung halaman. Padahal dalam hati kecil aku sudah teramat rindu dengan rumah, dengan ibu, dan semua yang berbau kampung halaman. Sudah sejak dua minggu yang lalu hasrat untuk pulang itu mengeras dalam kepala dan angan-angan tapi apa daya akhirnya ini semua mencair dan tergantikan oleh tugas PKM yang tidak kunjung selesai.

Tapi ternyata ada hikmah di balik ketidakpulanganku. Yang aku pikir liburan ini tidak akan menyenangkan karena tidak akan ada makanan semacam daging ternyata salah. Malam sebelumnya ada kiriman daging kurban dari pak RT tempat aku tinggal.  Daging sapi hasil kurban itu bisa dibilang cukup banyak untuk ukuran anak kost. Kita memang dekat dengan lingkungan tempat kost kami dan ada manfaatnya juga akan hal itu. Akhirnya aku, Fitri dan pacarnya Fitri membakar sate sapi di halaman atas kontrakan kami. Bahkan kami juga sempat membagi-bagikan rezeki kami pada teman-teman yang juga tidak sempat mudik ke kampung halaman.

Itu hikmah yang pertama dan yang kedua mungkin aku bisa diberikan kesempatan lebih untuk merasakan jalan-jalan di kota Bandung, tempat aku kuliah kini. Sudah lama aku mendengar tentang Kawah Putih yang terletak di Ciwidey tapi tak pernah sekali pun aku berkunjung kesana. Aku pernah melihat tempat itu di salah satu shooting sebuah film yaitu Heart dan sering pula mendengar ceritanya dari televisi. Sepertinya tempatnya indah. Mimpi itu terealisasi pula melalui kelompok 3 studio AR2100 yang yang masih berada di Bandung yaitu Zunaiza aka Bu Haji, Jihad, Arif Rizki Hutomo aka Tomo sang empunya mobil, Ninis, dan Ocha. Kami berenam janjian di gerbang depan kampus jam 07.00 namun dilanggar sendiri olehku yang baru bangun jam setengah 8 pagi. Hehe

Menempuh perjalanan yang cukup lama yaitu sekitar 3 jam an dengan bantuan google map navigasi dan tanya sana-sini sampailah kita di tempat tujuan. Lewat Pasteur - Tol Kopo - Ciwidey -Pasir Jambu - 16 km lagi ke atas buat menempuh kawah putih dengan total jarak 40 km (sumber Google map) .

Sesampainya di gerbang masuk kita diberi pilihan, akan menuju gate terdekat dengan kawah putih dengan mobil yang kita bawa dan diberi charge parkir mobil sebesar Rp 150.000,00 dan masih pula dihitung per orang Rp 15.000,00 atau naik ke atas menggunakan kendaraan umum yang disediakan pihak pengelola dengan rincian Tiket masuk Rp 15.000,00 ,tiket kendaraan Rp 10.000,00 dan tiket parkir Rp 6.000,00. Penuh perhitungan akhirnya kami ambil yang kedua! :D

Jarak antara gerbang masuk dengan lokasi kawahnya lumayan jauh sekitar 15 menit naik mobil ditempuh dengan kendaraan umum yang telah disediakan. Pemandangan yang kami lalui begitu indah dengan pepohonan hijau yang menjulang tinggi. Sampai pula pada titik akhir yaitu kawah putih. Kyaa, kami takjub dengan pengelolaan wisata ini dengan baik terbukti dengan kebersihan yang sangat amat terjaga. Tidak terlihat sampah sedikit pun kecuali di tempat sampah. Tempat sampah pun dibagi menjadi dua jenis yaitu anorganik dan  organik. Dan tak hanya itu, pemandangannya bung! Cakep! Putih! indah! :D

Satu kata : KYAAAAAAAAA :D

Anjuran kalau datang kesini, kalau sudah mulai mual tenggorokan kering, pusing-pusing lebih baik hubungi petugas kesehatan yang berada di situ karena bisa di pastikan engkau tengah keracunan belerang.

Kawah Putih 

Puas dengan Kawah putih dan foto-fotonya yang indah kami kelaparan juga dan membeli makanan yang berada di sekitar tempat parkir. Harganya rata-rata tempat wisata dari mulai 5000 - belasan ribu. Tak ingin kembali ke Bandung dengan tangan kosong maka segeralah kami beli oleh-oleh. Tapi kami ini penganut anti mainstream makanya kami mencari oleh-oleh Strawberi namun yang menyediakan sistem petik sendiri. Karena hari sudah mulai hujan dan hampir semua kebun tersebut  tengah kosong persediaan strawberinya maka dapatlah kami terdampar di Saung Sari. Di tempat tersebut kita bebas memetik strawberi sendiri dengan membayar strawberi sebanyak yang kita ambil. Satu kilonya seharga Rp 40.000,00 dan rasanya manis tanpa asem. :D. Kita bisa juga menikmati strawberi goreng maupun makanan berbau strawberi dengan mengocek lebih banyak uang di kantong.

Dua kata untuk hari ini ; KYAAAAAAA KYAAAAAA :D
Kebon Strawberi petik sendiri

Foto-foto kenangan


Note :
Seringkali kita jenuh dengan rutinitas, menyapa alam adalah alternatif untuk kita bisa menikmati dan mensyukuri hidup.

Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia
Categories: ,

0 Opini:

Post a Comment

Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)

  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology