TEDx Unpad, 12 Mei 2012
Bertema “Dream Beyond Bounderies”
10.00-15.00 di Ruang Serba Guna Rektorat Bandung , Jalan
Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jawa Barat
Acara dibuka dengan tembang sunda yang menyentuh. Meski pun
tidak bisa memahami maksud dari lagu tapi aku bisa merasakan kalau itu adalah
karya seni yang hebat. Seorang anak kecil di dampingi seorang wanita muda
menyanyi lagu sunda dengan mendayu-dayu diiringi siter. Lalu acara dimulai
dengan pembicara pertama yaitu Lutfi Adam, dosen Jurnalistik dari UNPAD. Ternyata
dosen ini masih sangat muda untuk ukurannya sebagai dosen. Ia adalah aktivis
dari sanggar sunda bernama Motekar. Sanggar tersebut berlokasi di Jalan Kolonel
Ahmad Syam 152, Jatinangor Bandung. Sanggar ini berdiri pada ahun 1984 oleh
Supriyatna. Dari data yang speaker berikan
ternyata dari 10 remaja hanya 3 remaja yang mau melanjutkan dedikasinya untuk
sebuah seni tradisional. Salah satunya
adalah pemain siter yang ternyata masih SMP dan bocah pendendang lagu sunda
tersebut yang berumur 9 tahun. Yayasan ini bermimpi jika mereka dapat tumbuh
menjadi sanggar yang profesional, dimana profesional tersebut adalah setiap
anggota disana berkecimpung sebagai sebuah pekerjaan bukan hanya hobi. Masalah
kultural mendera sanggar tersebut.
“Mereka lahir dari budaya namun
mereka pun tumbang karena budaya mereka sendiri.”
Setiap ambisi dan hasrat mereka diabatasi setiap pepatah
sunda pula. Yang kurang lebih menyatakan jika bermimpi hendaknya jangan terlalu
muluk-muluk. Kang Luthfi menyatakan ironi ini. Jangan sampai budaya sendiri
kita buat namun kita tidak pernah melestarikannya, begitulah kira-kira pesan
dari beliau.
Speaker kedua
adalah Kunto Adi , salah satu dosen filsafat di UNPAD. Filsafat sendiri adalah
ilmu yang mempelajari sebuah hasrat, keinginan, mimpi dan bahkan banyak yang
menyebutnya klenik. Filsafat itu ibarat berdialog dengan diri sendiri dan itu
akan melelahkan karena setiap pertanyaan itu kita jawab selalu ada pertanyaan
lain mengenai hal itu tumbuh. Salah satu pepatah lama “Corgito ego sum” aku berpikir maka aku ada.
“Hasrat itu
bagaikan Black Hole ungkap dosen ini. Karena hasrat itu akan menyedot apa saja
tanpa bisa kita cegah. “
Sehubungan dengan mimpi kita kadang terlalu tinggi bermimpi.
Apalagi ketika America telah mengolah semua mimpi absurd manusia ke dalam layar
emasnya. Meskipun begitu mimpi adalah salah satu efek kegilaan manusia yang
tidak akan bisa dicegah oleh siapa pun. Batas-batas dari mimpi adalah yang kita
sebut dengan rasio.
“Mimpi itu
kaya Rosul, karena mimpi akan selalu menuntun
pikiran manusia”
Speaker keempat yaitu Ainun Chomsum (@pasarsapi), pendiri
dari Akademi Berbagi.
“Memberi
kaki pada mimpi sebuah cerita tentang akademi berbagi”
Setiap orang mempunyai mimpi , tapi apa yang membedakan
antara mimpi kita dan orang lain adalah diwujudkan atau tidak. Dan bagaimana
mewujudkan mimpi, pertanyaannya adlah mau tidak mewujudkannya. Membuatnya
sesuatu itu menjadinyata. Belajar adalah tahap pertama mewujudkan mimpi. Wajib
belajar 9 tahun itu ungkapan yang aneh
di negeri ini karena belajar itu harusnya dari kecil sampai kita mati. Bedakan
antara belajar dan sekolah, kita bisa belajar di mana saja. Ilmu di luar itu
banyak sekali. Ilmu manusia itu hanya setitik kuman diantara alam semesta.
“Belajar adalah salah satu cara
merendahkan hati kita dan meningggikan mimpi kita. “
“Kerjakan sekarang juga! Karena tidak mau dan tidak bisa itu
berbeda! Kalau kamu mau apa pun bisa! “ itu nasehat dari ibu Ainun. Mempunyai
teman yang punya semangat dan antusias yang sama mempermudah wujudkan mimpi.
Tidak ada kesuksesan yang berdiri sendiri, pasti ada teamwork di dalamnya.
Networking! Dalam berjejeraing tidak hanya mimpi kita yang terwujud, tapi juga
kita bisa membangkitkan mimpi mereka secara bersama-sama.
Ceritakan mimpi mu, karena semua agama di bangun dari alkitab
yang di dalamnya mempunyai banyak cerita dan sukses mempunyai pengikut hingga
kini.
“Ketika kita
bercerita tentang mimpi kita maka kita akan mempertanggungjawabkan mimpi kita
,dan dapat menggerakan kita membuat orang lain terinspirasi.”
Mimpi yang jelek itu
adalah mimpi yang tidak bisa di wujudkan. Akademi berbagi berdiri karena 140 karakter di
twitter. Simpel di duplikasi, sesuai kemampuan bermanfaat , tujuan yang jelas,
value yang kuat yang bisa dijaga dan
kita bisa happy untuk melakukannya. Kalau ada kemamuan pasti ada mimpi yang
besar. Kalau kita merasakan manfaatnya kita bisa bersemangat apalagi orang lain
yang mendengarnya. Tujuan harus jelas. Value tidak akan berubah. Kalau kita
happy sesusah apa pun kita bisa melakukannya.
Setiap orang punya mimpi tetapi apakah setiap orang berani
mewujudkannya mimpinya.
Tantangan terbesar adalah diri sendiri,
“Kamu tidak
akan bisa mengubah dunia kalau kamu tidak bisa merubah diri sendiri, kita hanya
bisa menyalahkan lingkungan saja itu namanya pengecut,”
Waktu adalah masalah terbesar kita, tapi kita pun tidak akan
mendapatkan waktu 24 jam dari orang lain. Setiap orang punya 24 jam waktu yang
sama sehingga perbedaan kita dan orang lain adalah untuk apa 24 jam kita itu. Hanya
waktu yang tidak bisa dibeli dan tidak bisa di tarik kembali.,
Komitmen dan konsistensi, mejnaga keduanya itu sangat berat.
100 orang bisa mengubah negeri ini, tidak perlu banyak orang. Akademi berbagi
adalah tempat untuk menjaga konsistensi dan komitmen kita. IP ga akan dilihat
oleh siapa pun tapi komitmen dan konsistensilah yang akan dilihat.
“Berilah
kaki pada mimpimu agar turun ke bumi dan berlari, jangan biarkan di awang-awang
kemudian terbang dan hilang. Pecahlah mimpi itu sehingga kita bisa menyusunnya
menjadi mimpi yang besar. “
Pembicata selanjutnya adalah Kirana agustina (@kiranya) yang
sangat menginspirasi karena pengalaman-pengalaman yang tumbuh karena ia telah
bermimpi.
Dream On ,
“if you can dream it, you can do it”
Dream Catcher , saya tidak ambisius hanya saja saya ingin
merasakan mimpi saya.
Pembicara terakhir adalah Imam Usman /@imanusman (HI UI),
mahasiswa berprestasi dari UI dan pendiri dari Indonesian Future Leader. Umurnya 20 tahun, dan sedang merasakan tahun
ketiga kuliah. Anak-anak senang bermain, seperti dia juga. Namun pada saat itu
ia menjadi banhan olok-olokan teman-temennya. Terjadi bertahun-tahun lamanya
tindakan bullying tersebut. Namun ia
bangkit ketika ada relawan yang mengenalkan dia pada “ Just do by your self,
just do it”.
“Berapa pun
orang yang menjatuhkan kita, itulah dorongan bagi kita. “
Relawan, membuat banyak keajaiban. Apa pentingnya menjadi
relawan? 355.200 adalah total penduduk miskin di Jakarta. 3, 64% dari total
populasi. Masalah di jakarta banyak sekali dari mulia kriminal, pendidikan,
akses publik. Pendekatan yang ada di Jakarta selalu hanya dari pemerintah
padahal studi itu menunjukan kalau partisispasi masyarakat lah yang sangat
besar berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kenapa partisipasi itu
rendah.? Ternyata banyak dari kita tidak paham akan kesadaran hadirnya isu
sosial di sekitar mereka. Kurangnya kecakapan untuk mencapai perubahan.
Kurangnya ekosistem untuk berbagi. Pendidikan itulah tempat mensosialisasikan
nilai-nilai yang membuat kepartisipasian nilai di masyarakat. Seperti sistem hours service di sekolah-sekolah ternama
yang walau pun bagus banyak hal yang kurang diperhatikan di seperti faktor pemaksaan terhadap anak
tersebut.
Potensi pelajar SMA :
Anak SMA di Jakarta bisa saling membantu dan mejadi relawan di Jakarta.
Pendekatan masa kini dimana anak muda tahu solusi. Anak muda bisa menjadi agen
perubahan, banyak orang yang punya kompetensi global tapi ga tau akar rumput.
8 fase muatan lokal kesukarelaan lokal yang perlu
dikembangkan:
1. Potensi
2. Mengenal isu sosial di sekitar mereka,dan
bagaimana cara merasakannya
3. Informasi tentang inspirasi
4. Melibatkan diri
5. Mengkristalkan gagasan : ide visi mereka
6. Merencanakan aksi mereka
7.
Implementasi (optional)
8.
Bla bla
Kesukarelawaan itu tidak akan dipaksaan, kalau dipaksaan
justru akan mengurangi esensi dari kesukarelawaan. Indonesian Future leaders
lah , tempat mengembangkan kesukarelawan tersebut.
“Learn , earn, return
Esensi kesukarelawaan adalah menambah ilmu kita,”
Mengurangi tingkat kemiskinan tidak hanya menurunkan angka
statistik tapi juga bagaimana meningkatkan
kualitas hidup seseorang.
Sketsa-sketsa Mimpi, akan membawamu ke imajinasi penuh impian dalam sketsa kasar manusia
Categories: berita, experience
0 Opini:
Post a Comment
Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)