Saturday, 16 July 2011

Sejarah Kecil Benda Bernilai Besar

Posted by Sosiana Dwi On 11:00 am
"Aku tak tau bagaimana awal aku menyayanginya. Semua terkesan biasa, namun mengena. Berawal dari kau yang tergantung manis di punggung-punggung tegak sang kakak kelas dan meninggalkan jejak yang menoreh ke sanubari, awal ku mencintamu, oh tas olimku."hahay 
Begitulah awalnya, Karena hanya ingin memiliki sebuah tas berlogo OSN aku belajar astronomi yang telah mendamparkanku pada bintang dan langit malam. Aneh bin konyol sebenarnya, kerja kerasku hanya untuk sebuah tas sederhana. Tapi itu nyata, tiap malam mataku berat melawan kantuk membuka gerbang alam semesta. Ada sebuah lecutan lain saat mata ini mengena pada benda-benda angkasa : rasa penasaran. Sebuah rasa yg membuncah apalagi diselingi penampakan alam di langit setiap saatnya. Ya, aku menemukan dunia baru yang aku bawa selalu dalam tas ransel hitamku kini. Beribu kehausan akan ilmu dan keindahan. 
Walau pada akhirnya tas itu tak membawaku ke Jakarta atau Medan, tapi tas itu selalu melihat perjuangkanku di kota-kota mimpiku. Tak pernah kulepas walau sudah usang. Karena kesahajaannya saja. Hanya tas sederhana saja, tak mewah, tak megah, sejarahnya saja membawa berbeda. :-) 

----------- 

"Ki, mana oleh-oleh dari Bandung?hehe" candaku pada Kiki yang baru pulang dari Pelatnas di sebuah institut. 
"Wah,tinggal pin ini saja Sos."aku menerima sebuah pin simple bertuliskan ITB dan bergambar dewa gajah Ganesha dari sobatku itu. 
Sedari itu aku tersihir saja ingin di ITB. Mungkin disana banyak orang cerdas seperti sobatku itu. Ah, aku terlampau nekat, tak mungkin orang sepertiku lah. Aku menaruhnya sebagai hiasan tas usangku saja dengan penjagaan ketat agar tak hilang. 
Beberapa saat menjelang euforia SNMPTN aku kembali melirik pada sang gajah, ah Andai saja. 
Tapi aku berpikir andai saja aku tak lagi berandai-andai. Kegagalan SNMPTN via undangan ga ingin terlalu berlarut-larut, setidaknya ada jalan lain ke Ganesha. Aku mau belajar saja,toh dewa ganesha menemani dan kemungkinan masih ada. Aku tak ingin terpaku pada arus, jalanku ya jalanku. 
Gajah dan tas itu yang tiap siang dan malam menemani aku belajar. 
Gajah dan tas itu yang tiap kali keujanan kalo aku pulang kesorean. 
Gajah dan tas itu yang desak-desakan kalo aku naik bis yang udah penuh penumpang. 
Gajah dan tas itu saksi jungkir balik roda hidupku. 
Lalu gajah dan tas itulah motivasiku agar aku bisa menjadi apa yang aku pinta. 

Benda-benda itu adalah buah tangan yang tak terlupakan. :-)





Categories:

0 Opini:

Post a Comment

Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)

  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology