Layangkanlah padaku duka nestapamu,
Berharap akulah secawan obat bagi sakit itu,
Walau aku hanya racun yang menyayat sembilu,
Layangkan secarik kisah hari-harimu,
Yang merenggut jutaan sekon nafasmu,
Kau tau jawabanku : bosan
Tapi nyatanya itu yg aku tunggu
Layangkan suara desah amarahmu,
Hempaskan pada tubuh rapuhku,
Lalu tersenyumlah ketika aku tersenyum melihat senyummu,
Aku lambang rasa lalu nyawakanlah galauku dengan sedikit tentangmu
Layangkan gaung tawa candamu,
Yang akan memecah bungkus sepiku,
Dan menambal rumpangnya aku,
Layangkanlah sebait rindu,
Ya rindu,
Jika dan hanya jika kau masih punya itu
:berjalan dalam diamnya
Berharap akulah secawan obat bagi sakit itu,
Walau aku hanya racun yang menyayat sembilu,
Layangkan secarik kisah hari-harimu,
Yang merenggut jutaan sekon nafasmu,
Kau tau jawabanku : bosan
Tapi nyatanya itu yg aku tunggu
Layangkan suara desah amarahmu,
Hempaskan pada tubuh rapuhku,
Lalu tersenyumlah ketika aku tersenyum melihat senyummu,
Aku lambang rasa lalu nyawakanlah galauku dengan sedikit tentangmu
Layangkan gaung tawa candamu,
Yang akan memecah bungkus sepiku,
Dan menambal rumpangnya aku,
Layangkanlah sebait rindu,
Ya rindu,
Jika dan hanya jika kau masih punya itu
:berjalan dalam diamnya
Categories: puisi hati
0 Opini:
Post a Comment
Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)