Thursday, 31 December 2009

The Bandit of Virginity

Posted by Sosiana Dwi On 11:09 am
Barisan ANak Dablongan Ipa Tiga
Itulah nama baru kelas kita
cocok nian dengan kepribadian dan kelakuan kita
kita memang kaum-kaum anak dablongan
lalu menyatu dalam sebuah kelas yang bertitel “IPA”
huhuhu.... T_T

Sebenarnya kita bingung mau disebut kelas penjurusan apa
Mau dibilang IPA,
tapi kelakuan (kata guru-guru) kyak IPS
Mau disebut IPS ,
tapi tetep ga layak juga (wali kelas kita pernah jadi wali kelas IPS, dan tetep geleng kepala liat kelakuan IPA 3)Dengan kata lain kita IPA 3 bukan kelas IPS
Mau dibilang kelas Bahasa, tapi tiap kali pelajaran bahasa kitalah nomor satu yang selalu kena marah...

Masih ingatkah di otak kalian??
Saat pelajaran Bahasa Indonesia di awal semestar 3
Salah satu guru BI kita, sebut saja Mr. B
Yang baik hati, tidak sombong, lemah lembut dan penyayang
Beliau berkata tetap dengan wajah tersenyum dan gelengan kepala, “Untuk pertama kali seumur hidup saya, masuk kelas IPA murid-muridnya seperti ini.” Beliau menambahkan,”Benar-benar baru pernah saya temukan kelas seperti ini setelah sekian lama saya mengajar”
Dan kami pun terdiam. Entah merenungi kata-kata beliau, atau entahlah....

Ditambah kejadian saat salah satu seorang teman kita ribut masalah tugas dengan beliau
Yang pada akhirnya berimbas pada anak sekelas
Dan untuk pertama kalinya melihat guru sesabar beliau marah
Marahnya sangat jelas terlihat
Terima kasih Pak......
Dan maafkan kami pak ^_^

Atau kejadian pada wali kelas kita, guru Bahasa Inggris
Yang sabar, lemah lembut dan jarang marah
Tapi entah kenapa hanya di kelas kamilah beliau terus-terusan bemuka muram
Kita yang terlalu hiperaktif, atau terlampau “pintar” (huekz)
Sehingga di jam pelajaran Bahasa inggris kamilah yang selalu menjadi tumbal
Tumbalnya sebut saja siswa keturunan Yogyakarta yang ingin kuliah jurusan sastra inggris
Inisalnya Ganang Yogyasworo Purbo (v^_^v)
(Hahaha... kenapa selalu dia yang kena marah)
Dia bertingkah, bu heri marah
Dia diam, kita tak tenang
Atau dia diam-diam menghanyutkan..

Kembali ke masalah Bahasa Inggris, kita selalu kena omel dan gelengan kepala, meskipun itu dari wali kelas kita sendiri...
Ckckckck

Tetap di pelajaran bahasa,
Di suatu pagi di hari Rabu yang indah tapi berlalu dengan tak indah
Saat menerima pelajaran bahasa jawa
Kami seharusnya menonton adegan begalan dengan tenang
Namun kami mungkin terlahir sebagi kaum rebyeg, ruwag dan narsis
Sehingga kami tak bisa diam, jalan-jalan, berfoto-foto dan meninggalkan kelas ke kantin
Membawa sekresek tahu dan nasi kuning, huft
Diakhir pelajaran bu Ngesti selaku guru paling berseri, dan terlihat cantik ngendika:
“Eh mba-mba mas-mas, kayane kelas-kelas sedurunge bisa anteng, kenangapa kelas kiye ora? Ketua OSISe ya melu ngajari anak buahe, melu mlaku-mlaku. Ketua kelase ya malah ora ngomongi kanca-kancane. Malah ana sing tuku sega kuning. Kiye malah cah wadone foto-foto. Ya esih mending bocah Jakartane esih gelem nggatekna.” dengan geleng-geleng kepala
Ditanggapi Sofian dengan senyum paling “manis” semanis janji manismu,
Tryoso dengan kata-kata “Kulo mboten bu!”,
Tegar dengan cengir-cengir kuda kepang dan garuk-garuk kepala,
Widhia CS dengan senyum-senyum malu, namun tetap berniat mengupload foto mereka... (wkwkwk)
Dan Ochep dengan kata,”Ngomong apa sih?”, (hahaha justru yang dipuji tdk tau kalo sedang dipuji )

Atau dengan kelas Bu Ndar Mandarin
Yang selalu diisi dengan candaan dan gelak tawa
Malah terkesan tidak sopan pada guru.

Masih teringat di kepalaku, saat pembagian kelas
Anak-anak begitu takut bersaing dengan IPA 3
Tapi mereka salah berpikir demikian
Setelah yang terjadi selama ini
Setelah satu-persatu kejadian yang membuat kita dicap “buruk” oleh guru-guru

Huft, apa IPA 3 telah terkutuk??
Karena melihat sejarah demi sejarah IPA 3 selalu begini
Kita ini sebenarnya jurusan apa??
IPA, IPS atau Bahasa tidak ada yang cocok

Tapi satu pesan tersirat dari kejadian semua ini
Bahwasanya menjadi seorang guru haruslah diperlukan kesabaran yang tinggi
Untuk menghadapi murid-murid yang beragam budaya dan kelakuan
Yang berbeda sifat dan tingkah laku
Kita patutlah berterima kasih kepada jasa-jasa beliau
Beliau memang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

..........
Song : (pake music Tali Sepatu ya!!)
“Kami anak dablongan
Yang dijelek-jelekan
Kami IPA dablongan
Yang keterlaluan
Bergulat dengan guru
Berteman dengan haru
Kehidupan yang kena omel selalu! Yeah...”

Reff :
“Malu kami mengaku kelas IPA
Bosan kami selalu kena marahnya
Ingin kami tinggalkan IPA tiga
Tapi rasa cinta makin membara”

Note : catatan ini dibuat bukan untuk meprovokasi anak sekelas. Tapi lebih untuk membangun semangat kebersamaan kita nantinya di kelas IPA 3. semangat kebersamaan untuk menghadapi guru-guru kita tersayang. ^_^v
hehehehe

By : 2nd secrertary
XI science 3
NIS : 14735
Categories:

0 Opini:

Post a Comment

Bahasa menunjukan bangsa, jadi pergunakanlah bahasa yang baik dengan format sopan santun yang telah ada :)

  • Contact us

    Sosiana Dwi Architecture 2011 Bandung Institute of Technology